UPACARA MEMUKUR DAN NYEGARA GUNA PENYEMPURNA NGABEN DI BALI
Upacara memukur atau ngerorasin merupakan suatu keharusan
bagi umat Hindu untuk dilaksanakan, guna roh seseorang itu mencapai kesucian
sampai tingkat roh suci agar dapat reinkarnasi kembali kedunia sesuai dengan
karmanya. Di dalam mamukur, ada beberapa rangkaian yang harus dilaksanakan
antara lain yaitu:
Purwa daksina. Saat dilaksanakannya purwa daksina, umat
Hindu selain melakukan berbagai persembahyangan juga melakukan jalan beriringan
sebanyak 3 kali mengelilingi upakara banten mamukur. Pakaian yang digunakan
harus putih kuning dan menjunjung puspalingga (simbul roh yang telah diaben).
Setelah selesai melaksanakan purwa daksina, keesokan paginya
dilanjutkan dengan prosesi Ngeseng Puṣpalingga, yakni membakar puṣpaśarīra
(wujud roh) di atas dulang dari tanah liat atau dulang perak dengan api
pembakaran yang diberikan oleh pandita pemimpin upacāra. Upacara ini sangat
baik dilakukan pada dini hari, saat dunia dan segala isinya dalam suasana
hening guna mengkondisikan pelepasan roh dari keduniawian.
Selesai upacāra Ngeseng puspalingga maka arang/abu dari puṣpaśarīra
dimasukkan ke dalam degan (kelungah) kelapa gading, dibungkus kain putih dan
dihias dengan bunga harum. Dan dilakukan upacara Nganyut Sekah ke Segara.
Upacāra ini merupakan tahap terakhir dari upacāra Mamukur, Puspalingga yang
telah dihias kembali dijunjung di kepala dan di bawa ke pantai dengan berjalan
beriring-iringan oleh sanak saudara. Di pantai puspalingga yang telah
diupacarai oleh pandita di anyud/dibuang ke laut.
Upacara selanjutanya yaitu nyegara gunung (laut dan gunung),
Nyegara Gunung adalah filosofi Bali bahwa antara laut (segara) dan gunung
adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Oleh karena itu, setiap tindakan di
gunung akan berdampak pada laut. Demikian pula sebaliknya. Umat Hindu di Bali
biasanya nyegara gunung dilakukan di Pura Goa Lawah Klungkung tujuannya untuk
memanggil kembali roh yang telah dianyud/dibuang ke laut untuk ditempatkan di
Sanggah Kemulan (Pura yang berada di rumah masing-masing).
No comments:
Post a Comment