SABUH MAS
“...Ndatan apa
pakaryannira?”
“Manira makarya
Lumbung”
“Isining Lumbung?”
“Mas, Inten, salaka,
sarwa manik, Pala bungkah, pala gantung, pala wija, pala madon, pala woh, mwang
sarwa mule”
“Sira sang adruwe?”
“Druwe Sang Apaselang,
apan yang tan kapaselang tan siddha punang karya”.
.
Demikianlah isi
penggalan Lontar Paselang, yang dibaca tiap kali ada upacara Mautama di Bale
Paselang yang juga dikenal dengan upacara Pajiwan-Jiwan. Dari petikan Pustaka
ini mengingatkan kita bahwa segala hal yang saat ini kita miliki sejatinya
hanyalah PINJAMAN (Druwe Sang Apaselang), yang dititipkan oleh Hyang Widhi
melalui Alam Semesta kepada kita.
.
Dengan demikian Harta
kekayaan yang kita miliki baik kekayaan yang abstrak (pengetahuan, kecerdasan,
emosi, phsikis, mental dan spiritual) hingga kekayaan riil (benda-benda duniawi
termasuk badan ini); inilah SABUH (LUMBUNG) MAS kita. Yang semuanya mengacu
kepada hukum aksi-reaksi. Jika digunakan dengan bijak di jalan Dharma maka SABUH
tersebut akan kian cemerlang dan keberlimpahan dan bernilai berlipat ganda
laksana kilau dan nilai EMAS. Namun jika digunakan dengan semena-mena di jalan
Adharma maka SABUH itu akan kian kusam dan mengalami kekeroposan laksana Besi
yang termakan Karat.
.
Saat ini SABUH itu
sedang bersama kita, mau diapakan dan dibawa kemana..??.. Semua kembali kepada
pribadi kita masing-masing. Namun harapan tityang....semoga LUMBUNG titipan
Hyang Widhi ini kian hari akan kian BERSINAR CEMERLANG.
.
No comments:
Post a Comment