KONSEP SPRITUAL HINDU BALI TIDAK TERLEPAS DARI TATWA KANDA EMPAT
DAN DASA AKSARA. Seperti halnya," Ngerurah, Lebuh, Penunggu Karang, Taksu
Geginan dan Taksu Agung, ditata oleh TATWA sastra Kanda Empat Sari dan Panca
Aksara dari Dasa Aksara..
dan ,"Merajan kemulan, rong dua dan Padma Sana ditata oleh
Dasa Aksara yaitu,
"Dasa Aksara dengan kekuatan Dasa Dewata diringkes menjadi
Panca Aksara lalu lahir kekuatan Panca Dewata Panca Aksara kemudian Panca
Dewata memurti jadi Tri Murti sedangkan Panca Aksara keringkes jadi Tri Aksara,
ANG UNG MANG terbentuk sanggah kemulan,
Tri Aksara keringkes jadi Dwi Aksara ANG AH, Tri Murti mewisesa
menjadi Hyang Maha Ibu dan Hyang Maha Bapa terbentuk sanggah Rong dua,
Dan terakhir Dwi Aksara manunggal menjadi Eka Aksara dengan
sastra ONG, lalu dewannya juga manunggal menjadi Sanghyang Tunggal dan lahir
lah bangunan Padma Sana.
Disebut Sanghyang Tunggal karena manunggal kan para Dewa dari
Dasa Dewata, menjadi Panca dewata, trus menyatu menjadi Tri Dewata lalu menjadi
Dwi Dewata akhirnya jadi tunggal disebut Sanghyang Tunggal
Disebut Sanghyang Eka kerena ngeringkes sastra dari Dasa Aksara
diringkes jadi Panca Aksara, lalu diringkes lagi jadi Tri Aksara lalu menjadi
Dwi Aksara terakhir menjadi Eka Aksara maka lahirlah kekuatan Sanghyang Eka
Disebut Sanghyang Widi Wasa karna merupakan satu kesatuan semua
kekuatan sastra kekuatan energy dan kekuatan astral yang terdiri dari
Dewa Ya
Bhatara Ya
Butha Ya
Kala Ya,
Semua itu adalah Perpaduan dari Tatwa Sastra Dasa Aksara dan
Kanda Empat,maka dari itu sangat wajib bagi umat Hindu Bali untuk belajar Kanda
Pat dan Dasa aksara, dari Guru guru yang paham akan ajaran itu untuk menuntun
seseorang agar mendapatkan pengetahuan yang benar untuk tercapainya tujuan
hidup yaitu,RAHAYU-RAHAJENG-JAGADHITA...
Hindu Dresta Bali..
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment