IKATLAH KUAT-KUAT FIKIRAN JANGAN DIBIARKAN MENURUTKAN JALAN YANG BERBAHAYA DAN TERCELA.KARENA JIKA FIKIRAN TAK TERKENDALIKAN ,NAPSU AKAN MERAJA LELA,DIA AKAN BERKUASA SEKEHENDAKNYA,SUNGGUH BUKAN KEPALANG JAHATNYA KEHIDUPAN YANG DEMIKIAN.DAN BARANG SIAPA YANG SUKA AKAN NAPSU BIRAHI PASTI AKAN MENUAI KEHANCURAN DAN KESEDIHAN.(SARASAMUSCHAYA).
-
Student Study seriously for for their great future
Surely Their Parents Proud of Them.
-
Lets Learn From Warret Buffet's advise
Don't Depend on Single Income.Create investment for Other Source Income.
-
Take Care of your Body
In Healthy Body also there is a healthy Soul,Make sure you have a Healthy Body always.
-
Indonesia has so many delicious food
Lets find easy way to cook Indonesian food.
-
Tujuan Agama Hindu adalah Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma
Artinya Bahagia Hidup di Dunia dan di Akhirat Berdasarkan Dharma.
SATRIO PININGIT
SATRIO
PININGIT
Rahayu
rahayu rahayu Salam semesta bagi kita semua. Selamat datang di channel kangkung
007 Channel yang membahas menguak fakta tentang mitos, legenda, ramalan dan
sebagainya. Dalam Usia yang kita sandang saat ini kita telah banyak melewati
tahun dengan berbagai macam hiruk pikuk kisah perjalanan kehidupan. Namun
apakah kita pernah berhitung berapa banyak waktu kita dalam banyak tahun itu
untuk MENYEMBAH Sang Maha Kuasa? Berapa banyak biaya yang kita gunakan untuk
bertahan hidup sekaligus bekal untuk mewujudkan cita-cita kita. Semakin banyak
cita-cita kita dalam kehidupan Maka banyak tahun yang telah kita lalui itu
Semestinya banyak juga waktu kita untuk MENYEMBAH Sang Maha Kuasa Dan semakin
banyak pula biaya yang kita gunakan untuk mewujudkan cita-cita kita tsb. Namun
jangan pernah menyalahkan siapapun jika HARI INI semua hal yang engkau
korbankan dalam banyak tahun yang telah terlalui itu terasa tidak berguna
karena tidak bisa mewujudkan cita-citamu itu. HARI INI tanpa engkau sadari
bahwa, Sang Maha Kuasa itu telah memilihmu untuk mewujudkan cita-citaNya yang
sangat Mulia bagimu dan bagi seluruh Mahkluk semesta kehidupan itu semua hanya
dengan SEDIKIT WAKTU dan SEDIKIT biaya yang tulus ikhlas nan PENUH KESADARAN
darimu. Jika BANYAK TAHUN dan Biaya yang telah engkau korbankan untuk
mewujudkan cita-citamu lalu hanya dengan SEDIKIT WAKTU dan SEDIKIT biaya untuk
mewujudkan cita-cita Sang Maha Kuasa itu. Masihkah engkau akan berhitung,
Masihkah engkau akan berkeluh kesah, Masihkah engkau akan mengeluh, Masihkah
engkau menyesal. Jika Sang Maha Kuasa itu tidak memilihmu Maka segala unsur
kekuatannya (air.api.tanah.angin.aroma.rasa.warna) akan menghancurkan dirimu
karena terlalu egois di banyak tahun yang telah engkau lalui Karena banyak
waktu yang engkau gunakan hanya untuk mewujudkan cita-citamu semata. Jika Sang
Penerima Kuasa tidak memilihmu untuk membantu mewujudkan cita-cita Sang pemberi
Kuasa apalah guna hidupmu Dan jika Sang Penerima Kuasa itu tidak mengikhlaskan
MILIKNYA (biaya) untuk engkau gunakan dibanyak tahun yang telah engkau lalui
itu dengan banyak duit itu maka apalah jadinya hidupmu beberapa detik kedepan.
Belajarlah memahami siapa yang memilikimu dan siapa yang menghidupimu serta
siapa yang mencukupimu. Belajarlah menerima kenyataan Bahwa Sang Maha kuasa dan
Sang Penerima Kuasa Hanya MEMINTA darimu WAKTU dan biaya yang tidak banyak
(tidak melebihi batasan kemampuanmu) dan sejatinya itu ialah jalan terbaik
bagimu untuk kehidupan selanjutnya dan selamanya. Jika banyak tahun yang telah
engkau lalui itu Engkau gunakan banyak waktu dan banyak biaya untuk bersuka
cita sembari berjalan mewujudkan cita-citamu, Maka sedikit waktu dalam
perjalanan mewujudkan Cita-cita Sang Maha Kuasa lewat Sang Penerima Kuasa
melalui orang-orang yang dikuasakan itu akan terlewati dengan banyak DUKA CITA
sebagai wujud penebusan dosa dan ujian, maka bersabarlah dan tetap bertakwalah.
Waktu tidak akan lama terasa terlalui meski dengan berbagai macam ujian jika
dihatimu telah tertanam KESADARAN atas fungsi dirimu itu diadakan didunia ini.
Waktu tak akan lama lagi bagi Sang Penerima Kuasa untuk mewujudkan cita-cita
Sang Maha kuasa jika kesadaran bagi orang yang dikuasakan mampu memahami tujuan
sejati. Amanah yg kami sampaikan ini hanya untuk mereka yang memahami tentang SIAPA
SANG MAHA KUASA dan SIAPA SANG PENERIMA KUASA. Sekian pembahasan dari channel
kangkung 007, apabila ada kabar sesuatu yg mendesak maka kami akan kabarkan
kembali kepada seluruh umat nusantara. Salam sabda panca tunggal. Salam kembang
melati putih sachroja. Seroja akan mendunia.
GIGI
MARTABAK SIMPLE
CUMA MODAL TELUR CIPTAIN MARTABAK LUMPIA TERNYATA
SUKSES LARIS MANIS!!!
Resep rendang ayam kering
Bahan 1 ekor ayam, potong delapan bagian 3 lembar daun
jeruk, buang tulangnya 2 batang serai, memarkan 2 sdm air asam jawa
2 cm lengkuas, memarkan 2 cm jahe, memarkan 1 lt santan
kental 5 siung bawang putih, cincang halus 1,5 sdt gram 1 sdm gula
pasir 0,5 sdt merica bubuk Minyak goreng untuk menumis dan menggoreng
Bumbu halus
3 cm kunyit 2 cm jahe 15 buah cabai merah 8 butir
bawang merah 4 siung bawang putih 1 sdt merica utuh 2,5 sdt
ketumbar BARU JUALAN
LANGSUNG LARIS !! RESEP JAJANAN TERBARU MARTABAK TELOR KEKINIAN ... CEPETAN
COBA !!!
NGALAHIN BRAND
MARTABAK CUMAN BEGINI AJA DI PINGGIR JALAN !
MARTABAK TELOR
MAHAL KALAH SAMA INI !!!JAKARTA STREET FOOD-JAJANAN SD-KULINER JAKARTA UTARA
IDE USAHA JUALAN
MARTABAK TELOR KULIT LUMPIA JAJANAN PINGGIR JALAN MURAH MERIAH
GUDANG MANAGEMENT
EXCEL CARA BUAT
LAPORAN STOK BARANG MASUK│STOK BARANG KELUAR│TANDA WARNA AUTO STOK BARANG HABIS
ENAM TOKOH SUCI DALAM PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI
ENAM TOKOH SUCI DALAM PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI
1. DANGHYANG MARKANDEYA
Pada abad ke-8 beliau mendapat pencerahan di Gunung Di Hyang
(sekarang Dieng, Jawa Timur) bahwa bangunan palinggih di Tolangkir (sekarang
Besakih) harus ditanami panca datu yang terdiri dari unsur-unsur emas, perak,
tembaga, besi, dan permata mirah. Setelah menetap di Taro, Tegal lalang -
Gianyar, beliau memantapkan ajaran Siwa Sidhanta kepada para pengikutnya dalam
bentuk ritual: Surya sewana, Bebali (Banten), dan Pecaruan. Karena semua ritual
menggunakan banten atau bebali maka ketika itu agama ini dinamakan Agama Bali.
Daerah tempat tinggal beliau dinamakan Bali.
Jadi yang bernama Bali mula-mula hanya daerah Taro saja, namun
kemudian pulau ini dinamakan Bali karena penduduk di seluruh pulau melaksanakan
ajaran Siwa Sidanta menurut petunjuk-petunjuk Danghyang Markandeya yang
menggunakan bebali atau banten. Selain Besakih, beliau juga membangun pura-pura
Sad Kahyangan lainnya yaitu : Batur, Sukawana, Batukaru, Andakasa, dan
Lempuyang. Beliau juga mendapat pencerahan ketika Hyang Widhi berwujud sebagai
sinar terang gemerlap yang menyerupai sinar matahari dan bulan. Oleh karena itu
beliau menetapkan bahwa warna merah sebagai simbol matahari dan warna putih
sebagai simbol bulan digunakan dalam hiasan di Pura antara lain berupa
ider-ider, lelontek, dll. Selain itu beliau mengenalkan hari Tumpek Kandang
untuk mohon keselamatan pada Hyang Widhi, digelari Rare Angon yang menciptakan
darah, dan hari Tumpek Pengatag untuk menghormati Hyang Widhi, digelari
Sanghyang Tumuwuh yang menciptakan getah.
2. MPU SANGKULPUTIH
Setelah Danghyang Markandeya moksah, Mpu Sangkulputih meneruskan
dan melengkapi ritual bebali antara lain dengan membuat variasi dan dekorasi
yang menarik untuk berbagai jenis banten dengan menambahkan unsur-unsur
tetumbuhan lainnya seperti daun sirih, daun pisang, daun janur, buah-buahan:
pisang, kelapa, dan biji-bijian: beras, injin, kacang komak. Bentuk banten yang
diciptakan antara lain canang sari, canang tubugan, canang raka, daksina,
peras, panyeneng, tehenan, segehan, lis, nasi panca warna, prayascita,
durmenggala, pungu-pungu, beakala, ulap ngambe, dll. Banten dibuat menarik dan
indah untuk menggugah rasa bhakti kepada Hyang Widhi agar timbul
getaran-getaran spiritual. Di samping itu beliau mendidik para pengikutnya
menjadi sulinggih dengan gelar Dukuh, Prawayah, dan Kabayan. Beliau juga
pelopor pembuatan arca/pralingga dan patung-patung Dewa yang dibuat dari bahan
batu, kayu, atau logam sebagai alat konsentrasi dalam pemujaan Hyang Widhi
Tak kurang pentingnya, beliau mengenalkan tata cara pelaksanan peringatan
hari Piodalan di Pura Besakih dan pura-pura lainnya, ritual hari-hari raya :
Galungan, Kuningan, Pagerwesi, Nyepi, dll. Jabatan resmi beliau adalah
Sulinggih yang bertanggung jawab di Pura Besakih dan pura-pura lainnya yang
telah didirikan oleh Danghyang Markandeya.
3. MPU KUTURAN
Pada abad ke-11 datanglah ke Bali seorang Brahmana dari
Majapahit yang berperan sangat besar pada kemajuan Agama Hindu di Bali. Seperti
disebutkan oleb R. Goris pada masa Bali Kuna berkembang suatu kehidupan
keagamaan yang bersifat sektarian. Ada sembilan sekte yang pernah berkembang
pada masa Bali Kuna antara lain sekte Pasupata, Bhairawa, Siwa Shidanta,
Waisnawa, Bodha, Brahma, Resi, Sora dan Ganapatya. Diantara sekte-sekte
tersebut Çiwa Sidhanta merupakan sekte yang sangat dominan (Ardhana 1989:56).
Masing-masing sekte memuja Dewa-Dewa tertentu sebagai istadewatanya atau
sebagai Dewa Utamanya dengan Nyasa (simbol) tertentu serta berkeyakinan bahwa
istadewatalah yang paling utama sedangkan yang lainnya dianggap lebih rendah.Perbedaan-perbedaan
itu akhirnya menimbulkan pertentangan antara satu sekte dengan sekte yang
lainnya yang menyebabkan timbulnya ketegangan dan sengketa didalam tubuh
masyarakat Bali Aga.
Inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan
keamanan dan ketertiban di masyarakat yang membawa dampak negative pada hampir
seluruh aspek kehidupan masyarakat. Akibat yang bersifat negative ini bukan
saja menimpa desa bersangkutan, tetapi meluas sampai pada pemerintahan kerajaan
sehingga roda pemerintahan menjadi kurang lancar dan terganggu. Dalam kondisi
seperti itu, Raja Gunaprya Dharmapatni/Udayana Warmadewa perlu mendatangkan
rohaniawan dari Jawa Timur yang oleh Gunaprya Dharmapatni sudah dikenal sejak
dahulu semasih beliau ada di Jawa Timur. Oleh karena itu Raja Gunaprya
Dharmapatni/Udayana Warmadewa bersekepatan untuk mendatangkan 4 orang Brahmana
bersaudara yaitu:a. Mpu Semeru, dari sekte Ciwa tiba di Bali pada hari jumat
Kliwon, wuku Pujut, bertepatan dengan hari Purnamaning Kawolu, candra sengkala
jadma siratmaya muka yaitu tahun caka 921 (999M) lalu berparhyangan di
Besakih.b. Mpu Ghana, penganut aliran Gnanapatya tiba di Bali pada hari Senin
Kliwon, wuku Kuningan tanggal 7 tahun caka 922 (1000M), lalu berparhyangan di
Gelgelc.
Mpu Kuturan, pemeluk agama Budha dari aliran Mahayana tiba di
Bali pada hari Rabu Kliwon wuku pahang, maduraksa (tanggal ping 6), candra
sengkala agni suku babahan atau tahun caka 923 (1001M), selanjutnya
berparhyangan di Cilayukti (Padang)d. Mpu Gnijaya, pemeluk Brahmaisme tiba di
Bali pada hari Kamis Umanis, wuku Dungulan, bertepatan sasih kadasa, prati
padha cukla (tanggal 1), candra sengkala mukaa dikwitangcu (tahun caka 928 atau
1006M) lalu berparhyangan di bukit Bisbis (Lempuyang)Sebenarnya keempat orang
Brahmana ini di Jawa Timur bersaudara 5 orang yaitu adiknya yang bungsu bernama
Mpu Bharadah ditinggalkan di Jawa Timur dengan berparhyangan di Lemahtulis,
Pajarakan. Kelima orang Brahmana ini lazim disebut Panca Pandita atau “Panca
Tirtha” karena beliau telah melaksanakan upacara “wijati” yaitu menjalankan
dharma “Kabrahmanan”.
Dalan suatu rapat majelis yang diadakan di Bata Anyar yang
dihadiri oleh unsur tiga kekuatan pada saat itu, yaitu : Dari pihak Budha
Mahayana diwakili oleh Mpu Kuturan yang juga sebagai ketua sidango, Dari pihak
Ciwa diwakili oleh Mpu Semeru, Dari pihak 6 sekte yang pemukanya adalah orang
Bali Aga
Dalam rapat majelis tersebut Mpu Kuturan membahas bagaimana
menyederhanakan keagamaan di Bali, yg terdiri dari berbagai aliran.
Tatkala itu semua hadirin setuju untuk menegakkan paham Tri
Murti (Brahma,Wisnu,Ciwa) untuk menjadi inti keagamaan di Bali dan yang layak
dianggap sebagai perwujudan atau manifestasi dari Sang Hyang Widhi Wasa.
Konsesus yang tercapai pada waktu itu menjadi keputusan pemerintah
kerajaan, dimana ditetapkan bahwa semua aliran di Bali ditampung dalam satu
wadah yang disebut “Ciwa Budha” sebagai persenyawaan Ciwa dan Budha.Semenjak
itu penganut Ciwa Budha harus mendirikan tiga buah bangunan suci (pura) untuk
memuja Sang Hyang Widhi Wasa dalam perwujudannya yang masing-masing bernama:
ØPura Desa Bale Agung untuk memuja kemuliaan Brahma sebagai
perwujudan dari Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan)
ØPura Puseh untuk memuja kemulian Wisnu sebagai perwujudan dari
Sang Hyang Widhi Wasa
ØPura Dalem untuk memuja kemuliaan Bhatari Durga yaitu caktinya
Bhatara Ciwa sebagai perwujudan dari Sang Hyang Widhi Wasa
Ketiga pura tersebut disebut Pura “Kahyangan Tiga” yang menjadi
lambang persatuan umat Ciwa Budha di Bali. Dalam Samuan Tiga juga dilahirkan
suatu organisasi “Desa Pakraman” yang lebih dikenal sebagai “Desa Adat”.
Dan sejak saat itu berbagai perubahan diciptakan oleh Mpu
Kuturan, baik dalam bidang politik, social, dan spiritual. Jika sebelum keempat
Brahmana tersebut semua prasasti ditulis dengan menggunakan huruf Bali Kuna,
maka sesudah itu mulai ditulis dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi).
Akhirnya di bekas tempat rapat itu dibangun sebuah pura yang
diberi nama Pura Samuan Tiga.
Atas wahyu Hyang Widhi beliau mempunyai pemikiran-pemikiran
cemerlang mengajak umat Hindu di Bali mengembangkan konsep Trimurti dalam wujud
simbol palinggih Kemulan Rong Tiga di tiap perumahan, Pura Kahyangan Tiga di
tiap Desa Adat, dan Pembangunan Pura-pura Kiduling Kreteg (Brahma), Batumadeg
(Wisnu), dan Gelap (Siwa), serta Padma Tiga, di Besakih. Paham Trimurti adalah
pemujaan manifestasi Hyang Widhi dalam posisi horizontal (pangider-ider).
4. MPU MANIK ANGKERAN
Setelah Mpu Sangkulputih moksah, tugas-tugas beliau diganti oleh
Mpu Manik Angkeran. Beliau adalah Brahmana dari Majapahit putra Danghyang
Siddimantra. Dengan maksud agar putranya ini tidak kembali ke Jawa dan untuk
melindungi Bali dari pengaruh luar, maka tanah genting yang menghubungkan Jawa
dan Bali diputus dengan memakai kekuatan bathin Danghyang Siddimantra. Tanah
genting yang putus itu disebut segara rupek.
5. MPU JIWAYA
Beliau menyebarkan Agama Budha Mahayana aliran Tantri terutama
kepada kaum bangsawan di zaman Dinasti Warmadewa (abad ke-9). Sisa-sisa ajaran
itu kini dijumpai dalam bentuk kepercayaan kekuatan mistik yang berkaitan
dengan keangkeran (tenget) dan pemasupati untuk kesaktian senjata-senjata alat
perang, topeng, barong, dll.
6. DANGHYANG DWIJENDRA
Datang di Bali pada abad ke-14 ketika Kerajaan Bali Dwipa
dipimpin oleh Dalem Waturenggong. Atas wahyu Hyang Widhi di Purancak, Jembrana,
Beliau mempunyai pemikiran-pemikiran cemerlang bahwa di Bali perlu dikembangkan
paham Tripurusa yakni pemujaan Hyang Widhi dalam manifestasi-Nya sebagai Siwa,
Sadha Siwa, dan Parama Siwa.
Bentuk bangunan pemujaannya adalah Padmasari atau Padmasana.
Jika konsep Trimurti dari Mpu Kuturan adalah pemujaan Hyang Widhi dalam
kedudukan horizontal, maka konsep Tripurusa adalah pemujaan Hyang Widhi dalam
kedudukan vertikal. Ketika itu Bali Dwipa mencapai jaman keemasan, karena semua
bidang kehidupan rakyat ditata dengan baik. Hak dan kewajiban para bangsawan
diatur, hukum dan peradilan adat/agama ditegakkan, prasasti-prasasti yang
memuat silsilah leluhur tiap-tiap soroh/klan disusun. Awig-awig Desa Adat
pekraman dibuat, organisasi subak ditumbuh-kembangkan dan kegiatan keagamaan
ditingkatkan. Selain itu beliau juga mendorong penciptaan karya-karya sastra
yang bermutu tinggi dalam bentuk tulisan lontar, kidung atau kekawin.
Karya sastra beliau yang terkenal antara lain : Sebun bangkung,
Sara kusuma, Legarang, Mahisa langit, Dharma pitutur, Wilet Demung Sawit,
Gagutuk menur, Brati Sesana, Siwa Sesana, Aji Pangukiran, dll. Beliau juga
aktif mengunjungi rakyat di berbagai pedesaan untuk memberikan Dharma wacana.
Saksi sejarah kegiatan ini adalah didirikannya Pura-Pura untuk
memuja beliau di tempat mana beliau pernah bermukim membimbing umat misalnya :
Pura Purancak,
Pura Rambut siwi,
Pura Pakendungan,
Pura Hulu watu,
Pura Bukit Gong,
Pura Bukit Payung,
Pura Sakenan,
Pura Air Jeruk,
Pura Tugu,
Pura Tengkulak,
Pura Gowa Lawah,
Pura Ponjok Batu,
Pura Suranadi (Lombok),
Pura Pangajengan,
Pura Masceti,
Pura Peti Tenget,
PuraAmertasari,
Pura Melanting,
Pura Pulaki,
Pura Bukcabe,
Pura Dalem Gandamayu,
Pura Pucak Tedung, dll.
Ke-enam tokoh suci tersebut telah memberi ciri yang khas pada
kehidupan beragama Hindu di Bali sehingga terwujudlah tattwa dan ritual yang
khusus yang membedakan Hindu-Bali dengan Hindu di luar Bali.
Copy paste FB page : Hindu Dharma
Semoga bermanfaat karena berbagi kebaikan takkan pernah merugi
dan selalu beruntung.
MASAKAN KARANG ASEM BALI
Serapah Celeng atau Babi
Bumbu Bali - Palem
Udang
Oong Bulan Jamur
Bulan Uyah Sere Tabya
Basa Rajang Basa Genep atau Basa Gede Bumbu Bali
FASHION AND SEWING
TATA rambut
panjang konde
TATA RAMBUT
MENJAHIT
MOST RECOMMEND
https://www.facebook.com/100007905282727/videos/440840153882111/
SENAM SEHAT
MENJAHIT
Tips Fashion Style for Women 2021|| 3 Minute - DIY
20+ Creative Ways
to Tie a Hair #1
20+ SEWING HACKS TO
SAVE YOUR CLOTHES THAT YOU SHOULD KNOW
20+ Clever Tips to
Tie The Shirt Rope
20+ Awesome Ways
Wrapping The Scarf That Girl Should Know
MENJAHIT
https://www.facebook.com/Kidcraftss/videos/200441928713999
https://www.facebook.com/111520530518727/videos/152892836878125
https://www.facebook.com/680509372/videos/553176885808224/
PENGGANTI SABLON
MOST RECOMMEND MENJAHIT
MEMANFAATKAN
BAJU BEKAS
PASANG
RETSLETING
SHOPPEE TEST
Pembahasan Shopee Master Excel Test (Updated May 2021)
| Part 1/2
Pembahasan Shopee
Master Excel Test (Updated May 2021) | Part 2/2
PIVOT TABLE TES
SHOPEE DAN CARA MENGERJAKAN DI GOOGLE SPREADSHEET DAN MICROSOFT EXCEL
ACCURATE ONLINE BY ACCURATE ONLINE CHANNEL
Membuat Invoice atau Faktur Penjualan Secara Langsung
di Accurate Online
Nomor Invoice Tidak
Muncul Saat Mau Menginput Retur Penjualan dan Retur Pembelian
Cara Menampilkan
Nama Bank yang dipakai saat Mencetak Pembayaran di Accurate Online
ACCURATE ONLINE DAN ECOMMERCE
TERBARU! TES EXCEL SHOPEE DAN CARA MENGERJAKAN CEPAT
FULL RUMUS 20 MENIT
Import Transaksi
Penjualan dari Toko Online Shopee ke Accurate Online
Maksimalkan Bisnis Online Anda Dengan Fitur E-Commerce
Accurate Online
SINKRONISASI
TOKOPEDIA KE ACCURATE ONLINE
Sinkronisasi Accurate Online dengan E-faktur PPN
Singkronisasi Accurate Online dengan eCommerce by SAC
Membuat Database
RENE dari Database AOL dan Sinkronisasi nya
Cara Import
transaksi dari Maximple ke Accurate Online
SOTO AYAM JAWA
Tips dan rahasia untuk mendapatkan cita rasa soto yang sedap adalah saat menumis bumbu perlu sangat diperhatikan. Menumis bumbu harus benar benar tanek hingga kecoklatan namun tidak gosong.
Minyak tumisan udah terpisah dari bumbu, misal bumbu sangat berminyak bisa ditiriskan di alat peniris, gunakan wajan anti lengket untuk menumis bumbu agar durasi menumis bisa lebih lama tidak keburu wajan lengket sehingga proses menumis terhenti.
SOTO AYAM JAWA
Bahan :
- 1/2 ekor ayam kampung, pilih ayam yang berlemak kuning / bisa gunakan ceker ayam potong kurang lebih 15 buah
- 4 batang serai geprek
- 10 lembar daun jeruk segar
- 6 lembar daun salam kering
- 2 jempol laos geprek
- 1 batang besar daun bawang, iris tebal
- 2 helai daun seledri utuhan untuk dimasukkan ke kuah soto
- 2 sdm bawang putih goreng crispy
- 1 sdt penuh ketumbar bubuk
- Merica bubuk
- Kaldu bubuk
- Gula
- Garam
Bumbu Halus :
- 22 siung bawang putih
- 22 siung bawang merah
- 1,5 jempol jahe
- 10 biji kemiri
- 15 gram / 1,5 jempol kencur dan 3/4 jempol kunyit, potong tipis lalu sangrai hingga kering kecoklatan tidak gosong
Bahan Pelengkap :
- Nasi atau lontong
- Telur rebus
- Suwiran ayam goreng bumbu kuning
- Kripik kentang
- Soun
- Irisan tipis kol
- Cambah pendek
- Irisan daun seledri
- Bawang goreng
- Krupuk udang
- Sambel
- Jeruk nipis
- Kecap manis
Cara Membuat :
1. Didihkan air lalu masukkan ayam kampung, masak hingga ayam empuk dan sisakan air kaldu rebusan ayam sebanyak 4 liter untuk kuah soto. Jika menggunakan ceker ayam potong rebus dahulu selama 15 menit lalu buang air rebusan pertama dan ganti dengan air rebusan baru untuk kuah soto, masak kembali hingga ceker ayam empuk.
2. Blender bumbu hingga halus kemudian tumis tanek.
3. Sesaat bumbu akan diangkat masukkan aneka rempah daun dan ketumbar bubuk kemudian aduk aduk hingga layu.
4. Didihkan air kaldu rebusan ayam kampung, masukkan bumbu tumis, garam, kaldu bubuk, gula, irisan daun bawang dan 2 helai daun seledri
5. Koreksi rasa kemudian angkat dan sajikan.
Selamat mencoba yaa :)
YUDISTIRA MENCAPAI KEBAHAGIAAN
Sabda alam
Svargarohanika-parva_Maha barat
Pengabenan adalah pelepasan unsur unsur Panca Maha Bhuta
Yudistira melepas tubuh manusianya setelah mandi surgawi gangga
untuk memasuki syurga
Janamejaya berkata, “Setelah mencapai Surga, wilayah apa yang
masing-masing dicapai oleh kakek-kakekku dulu, yaitu Pandawa dan putra-putra
Dhritarastra? Aku ingin mendengar ini. Rishi Vyasa yang agung dengan prestasi
yang luar biasa.
Waisampayana berkata:
Biarlah para dewa dan Gandharva, dan bidadari surgawi, yang
mengenakan jubah murni dan perhiasan yang indah, menunggu dan melayani Anda
untuk kebahagiaan Anda. Apakah engkau, hai yang berlengan perkasa, nikmati
sekarang daerah-daerah (kebahagiaan) yang telah menjadi milikmu melalui
pengorbanan Rajasuya yang dilakukan olehmu dan yang kebahagiaannya telah
ditingkatkan oleh pedang pengorbanan yang digunakan olehmu. Biarlah buah-buah
penebusan dosamu yang tinggi dinikmati olehmu. Wilayahmu, hai Yudhistira, berada
di atas, wilayah para raja. Mereka setara dengan Hariscandra, wahai putra
Pritha. Datang, dan olahraga di sana dalam kebahagiaan. Di sana di mana orang
bijak kerajaan Mandhatri berada, di sana di mana raja Bhagiratha berada, di
sana di mana putra Dushmanta Bharata berada, di sanalah engkau akan
bersenang-senang. Inilah sungai surgawi, suci dan menyucikan tiga dunia. Itu
disebut Gangga Surgawi. Terjun ke dalamnya, kamu akan pergi ke daerahmu
sendiri. Setelah mandi di sungai ini, Anda akan terlepas dari sifat manusia
Anda. Memang, kesedihanmu hilang, penyakitmu ditaklukkan, engkau akan
dibebaskan dari semua permusuhan.'
Engkau telah disucikan, hai orang yang sangat diberkati.
Disucikan dari dosa, berbahagialah.
Wahai putra Pritha, saudara-saudaramu, wahai raja, tidak pantas
mendapatkan Neraka. Semua ini adalah ilusi yang diciptakan oleh kepala para
dewa. Tanpa ragu, semua raja, wahai anakku, pasti pernah melihat Neraka. Oleh
karena itu untuk sementara waktu engkau telah mengalami penderitaan besar ini.
O raja, baik Arjuna, Bhima, atau salah satu dari orang-orang terkemuka, yaitu
si kembar, maupun Karna, yang selalu jujur dalam berbicara dan memiliki
keberanian besar, tidak layak masuk Neraka untuk waktu yang lama. Putri Kresna
juga, O Yudhistira, tidak layak untuk tempat orang berdosa itu. Ayo, datang,
wahai salah satu Bharata yang terkemuka, lihatlah Gangga yang menyebarkan
arusnya ke tiga dunia.'
“Demikianlah disampaikan, orang bijak kerajaan itu, yaitu,
kakekmu, melanjutkan dengan Dharma dan semua dewa lainnya. Setelah mandi di
sungai surgawi Gangga, suci dan mensucikan dan selalu dipuja oleh para Resi,
dia membuang tubuh manusianya. Dengan asumsi kemudian bentuk surgawi, raja
Yudhishthira yang adil, sebagai akibat dari mandi itu, menjadi terlepas dari semua
permusuhan dan kesedihannya. Dikelilingi oleh para dewa, raja Kuru Yudhishthira
kemudian pergi dari tempat itu. Dia ditemani oleh Dharma, dan Resi agung
mengucapkan pujiannya Memang, dia mencapai tempat di mana orang-orang
terkemuka, para pahlawan itu, yaitu Pandawa dan Dhartarashtra, terbebas dari
murka (manusia), menikmati masing-masing statusnya masing-masing.
Krishna-Dwaipayana Vyasa
BOOK 18.