WANITA UTAMA

 





"Norma Kehidupan Para Anak Perempuan / Gadis"

1. Anak perempuan dimanja dan disayang, dulu kala Ibunda Mensius mendidik Mensius jadi orang bijaksana, masyarakat kini diskriminasi gender, anak perempuan kalau tidak dididik, tidak mungkin menjadi baik dan bijaksana. Gejala ini berdampak pada ketenangan keluarga dan masyarakat, betapa pentingnya ajaran etika moral bagi seorang gadis. Pendidikan sejak bayi dalam kandungan dan pasca kelahiran memang sudah lama hilang.
Andaikata kita berniat mengubah konfigurasi ini, menanam akar kebajikan kepada anak cucu, hendak mulai membina anak perempuan yang saleh, pendidikan harus dilaksanakan sejak dini
2. Hendak mulai membina anak perempuan saleh, ikuti dulu ajaran Etika Moral.
3. Kenapa kaum hawa harus saleh, tujuannya adalah untuk mengubah nasib mereka agar lebih baik
Prinsipnya adalah apa yang ditabur, itu yang dituai, pada era emansipasi kini, kaum hawa harus bisa tampil jadi juru selamat, bertakwa dan memberi contoh baik agar yang lain ikut, hendak mengubah takdir, kaum hawa berperan penting. Kaum hawa beriman, menerapkan pengajaran etika moral dalam keluarga, maka dunia pun jadi damai.
4. Kalau hendak dunia, negara, masyarakat, keluarga jadi baik, mulailah memberlakukan bimbingan bagi anak gadis ini.
Kaum hawa adalah ibunda anak bangsa, penentu kelangsungan hidup seluruh umat manusia. Demi kebaikan anak gadis, arahan ini penting sekali, sampai mereka sudah lansia, masih bisa mengajar anak cucunya, berkat akumulasi ilmu yang didapat sepanjang waktu jadi kaum ibu semasa muda.
Kaum ibu berasal dari anak gadis, jadi norma anak gadis sangat penting.
Norma kehidupan kaum hawa dibagi tiga fase, anak gadis, kaum ibu dan lansia.
Anak gadis yang mengerti norma bisa berbakti dan menyejahterakan keluarga.
5. Anak gadis ibarat bintang keberuntungan, tekad pengabdian, sifat lemah lembut, siap menceriakan keluarga. Tekad pengabdian, siap mengalah, tidak serakah, berbakti kepada kedua orangtua, hormat pada kakak dan kakak ipar, menyayangi keponakan.
Sifat lemah lembut, seperti kapas dibusur, menjaga tata krama, bertabiat lemah lembut, tidak marah-marah, hangat seperti kapas, tidak mau menyinggung perasaan orang lain, keuletan seperti kapas, tidak pernah menyerah, tidak memilih-milih pekerjaaan tertentu, tidak selektif, inilah hakiki sifat lemah lembut.
Siap mengalah, ibarat kapas yang putih, lembut dan hangat, apabila disiram air tetap tidak protes atau melawan. Inilah sifat yang paling mulia.
Tekad pengabdian adalah tidak serakah, sifat mengalah adalah karakter lemah lembut, seperti kapas disiram air tidak melawan. Inilah arti tidak bertambah atau berkurang. Tekad itu seperti memintal benang yang panjang, perlu keuletan. Tekad ini seperti sifat air mengalir jauh, menempuh perjalanan bermil-mil dan berlika-liku, akhirnya sampai ke laut (tujuan).
Menunaikan sifat kapas seperti seorang dewa, menerapkan tekad mulia seperti para Buddha. Terima saja kalau ada yang memukul atau menghujat, tabah menghadapi semua cobaan.
Anak gadis berjiwa luhur, sokoguru/penopang keluarga, bersifat anggun, pasti pembawaannya lemah lembut bersikap mulia pasti siap membantu kapan saja dan dimana saja.
6. Anak gadis harus siap membantu siapa saja, pembawaan lemah lembut tapi penuh energi, itulah akar kebajikan.
Bertekad membina diri jadi suci.
Harus memahami kebaikan semua orang, lalu membawa semangat keharmonisan bagi anggota keluarga, mengutamakan kerukunan, mengikat jodoh yang baik agar sama-sama bisa mencapai pantai kebahagiaan
7. Kedudukan anak gadis dalam keluarga setengah sebagai tamu dan separuhnya sebagai tuan rumah, mendalami tabiat setiap anggota keluarga, mengutamakan kerukunan, lalu mengikat jodoh yang baik.
8. Dalam keluarga jadilah anak gadis yang baik. Setelah menikah jadilah menantu yang baik, membantu suami menjalani kebajikan, bersikap hormat kepada suami, rukun dengan para ipar, berbakti pada kedua mertua, keluarga harmonis, itulah ciri menantu yang baik (membawa berkah).
Setelah ada anak-anak, didiklah mereka jadi baik, itulah ibu yang teladan.
Sewaktu lansia, tetap mengasuh dan membawa berkah bagi anak cucu.
9. Apabila anak gadis sudah mengerti, pasti melakoninya, itulah awal baik
10. Kelahiran seorang anak gadis pasti ada ikatan jodoh dengan dengan kelahiran dulu, nasibnya bisa berubah jadi baik apabila lahir dalam keluarga yang baik dan menjalani kebajikan
11. Kelahiran seorang anak gadis bisa membantu mengurangi karma buruk keluarga, karena anak ini ada ikatan jodoh dengan para suci.
Pada kelahiran kali ini hendak mengikat jodoh dengan semua anggota keluarga, sama-sama menempuh jalan bahagia, sifat lemah lembut tapi berkeadilan, itulah tekad jalan Paramita.
12. Demi kebaikan anak gadis tapi tidak mau mengajar norma kebaikan, bagaikan ada lampu tapi tidak bercahaya.
13. Sebelum menikah, persiapkan diri menjadi menantu yang baik dalam keluarga baru
Sebelum menikah, hubungan anak gadis dengan orangtua sendiri pasti sangat baik, bebas berekspresi, tidak akan dikekang, sifat anak gadis, tidak bisa mengendalikan diri, bermanja-manja, orangtua tidak tega menegur, selalu mengikuti kemauannya, karena kebiasaan manja ini, ada sedikit saja kemauannya yang tidak dituruti, lalu ngambek dan merajuk. Setelah berumah tangga, kebiasaan manja ini bisa menyebabkan konflik dan dirinya juga akan tertekan.
Makanya sewaktu gadis harus banyak belajar cara berbakti kepada kedua orangtuanya.
Anak gadis dalam rumah sendiri tiada tanggung jawab secara ekonomis, keranjingan berfoya-foya tidak ada yang tegur. Setelah berkeluarga, harus bertanggung jawab mengatur pemasukkan dan pengeluaran keuangan keluarga. Jikalau kebiasaan konsumtif ini tidak berubah, pasti akan terjadi bentrokan, dirinya juga akan terpukul.
Jadi sewaktu lajang, membiasakan hidup bersahaja dan ringan tangan membantu pekerjaan ibu, itu wujud kepribadian yang elok, agar nanti berkeluarga bisa menghadapi tantangan baru.
Sewaktu masih gadis, harus belajar tata mengelola keuangan, pekerjaan rumah dan pendidikan terhadap anak-anak, agar terbiasa menghadapi tantangan di kehidupan baru, menunai kewajiban.
Jikalau terus menghindar karena perlindungan ibu bapak, nanti yang rugi dirinya juga.
14. Anak gadis membawa keceriaan dan kesejukan bagi keluarga, kenapa?
Coba kita telusuri, semua orang dilahirkan oleh ibu, kecuali Sun Go Kong lahir dari batu.
Jadi tetua Wang Feng Yi mengatakan, dunia ini hanya terdiri dari 2 jenis manusia, yaitu lelaki dan perempuan.
Karena adanya lelaki dan perempuan maka ada keturunan, jadi hubungan normatif dalam keluarga sangat penting.
15. Tetua Wang mendirikan sekolah khusus perempuan seabad yang lalu, mencetak banyak kader anak gadis yang baik, maka anak gadis diberi predikat sokoguru keluarga, kader bangsa, bagaikan sungai, hulu bersih, sepanjang hilir akan jadi jernih.
Perempuan mesti kuat dan menyayangi dirinya, hormati diri dan menjaga tata krama. Ada cerita sewaktu guru Wang di Xia Men, bertemu dengan seorang wanita karir, tetapi menderita tumor vagina, belum menikah. Guru Wang kasih tahu perempuan itu bahwa penyakitnya berasal dari hubungan suami istri.
Perempuan itu menangis, lalu membeberkan hubungan gelap dia dengan seorang lelaki yang sudah berkeluarga. Dia dibohongi mentah-mentah oleh lelaki tersebut, setelah hamil, lelaki itu berjanji akan menikahinya setelah menggugurkan kandungan.
Tapi apa lacur, janji tinggal janji, lelaki itu tetap tidak menyuntingnya, maka dia sakit hati sekali.. Guru Wang bertanya, kejadian itu salah siapa! Apakah lelaki itu cinta kepadamu? Tentu tidak, tapi hanya menganggap kamu alat pelampiasan belaka. Sekarang kamu menanggung penderitaan, kamu anggap sendiri sudah dewasa dan sudah bisa mandiri, tapi masalah ini kok tidak bisa berpikir jernih, sehingga terjerumus sampai begitu jauh.
Orang yang tidak menyayangi dirinya tiada orang yang akan menyayanginya.
Dia menangis lebih pilu lagi.
Coba kita renungkan, kenapa orang dulu mengingatkan anak perempuan agar menjaga kesucian, menguatkan iman dan berdikari, supaya bisa menjaga keperawanan gadisnya.
Anak gadis yang tidak bisa menjaga dirinya tidak pantas dijadikan mantu, bergaul di luar boleh, tapi jangan dibawa ke dalam rumah. Jadi anak gadis yang tidak bisa menjaga dirinya tidak akan ada orang lain yang menyayanginya.
Orang rumahmu tidak senang karena kamu tidak bisa menjaga dirimu.
16. Anak gadis harus lemah lembut dan selalu tersenyum simpul, hidup rukun dengan siapa saja.
17 Banyak air mengalir mengikuti alur sungai, pada dasarnya sifat air tidak pernah berubah. Bisa menempatkan diri dimanapun, baik sewaktu kaya maupun miskin, berkedudukan tinggi atau rendah, mengayomi semua yang ada (habitat), tapi tidak berkompetisi dengan mereka, selalu low profile, sering mengakui kealpaan. Itulah jati diri seorang perempuan yang sejati
Share:

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
My Name is NI NENGAH DESSI.I am a blogger.Female.I am a Balinese.Indonesia is my country.

SEGEHAN HARI RAYA NYEPI

  Kemarin banyak yang tanya Segehan yg 11tanding itu untuk dimana Ini saya share ulang yang lebih lengkap. ✓ Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buc...