BERKEBUN

 

https://fb.watch/crrm2hBNUY/

BERKEBUN TERLENGKAP


BERKEBUN DENGAN PIPA BESAR

https://fb.watch/bYGxQbqqiN/

BECOMING GARDENER

https://fb.watch/bYGEhuqKNV/




RAHASIAH SUKSES BIKIN KERIPIK TEMPE TAPIOKA | IKUTI TIPS DAN CARANYA | ANTI GAGAL

 

 

https://fb.watch/aS7bNpyyT6/

TANAM BAWANG PUTIH

Share:

BAKSO TAHU

 

Bakso Tahu Tanpa Daging || Tahu kok cuman digoreng aja, bisa dibuat bakso Lho...

https://youtu.be/Cij9CrxTZN0

 





 

BAKSO TAHU | CARA MEMBUAT BAKSO TAHU TANPA TELUR

https://youtu.be/UNyRyuD9a6w https://youtu.be/UNyRyuD9a6w

https://youtu.be/UNyRyuD9a6w

 


Share:

PANCAKE

 

PANCAKE CHOCOLATOS PALING MUDAH | CUMA DIADUK

https://youtu.be/Wf5ivWL1e74

 

 

 

Resep Pancake Lembut Ala Elin Sulivan Top 3 Masterchef Indonesia

https://youtu.be/7p_DeV_NQLo

 

 

 

RESEP PANCAKE SEDERHANA LEMBUT BANGET TANPA MIXER TAKARAN SENDOK

https://youtu.be/SaKgKfAqzAs

 

 

 

 

RESEP ||PANCAKE LEMBUT anti gagal

https://youtu.be/5y6vAYEbKFI

 


Share:

TRI MURTI

 

- sebelum Mpu Kuturan datang je Bali.. Agama Hindu di Bali pecah dalam sembilan sekte.. dari pasupata, waisnawa, Siwa shidanta,ganapatya,bhirawa,budha,tantra,Sora dan Rsi.. Kemudian oleh Mpu Kutiran kesembilan sekte ini di lebur menjadi satu dengan memuja pada TRI MURTI!!

kalau sekarang ada paham. Sekte datang lagi untuk mempengaruhi Agama Hindu Bali tolong dengan jujur dan sedikit pintar saja ,...yang kuno dan modern yang mana??

Barang bekas yang baru diketahui bukan berarti "baru" tapi tetap barang bekas!

Dalam hal ini memang bisa di maklumi karena kesembilan sekte itu sudah dilebur jadi satu maka bagi yang awam begitu melihat sekte dia kira "baru "!

Contoh spt hand phone saar ini bisa dipakai ngirum sns atau nelp atau internetat.. jadi satu.. Tapi bagi orang awam baru melihat telephone jadul dia kira barang "baru" dan internet kuno!

-Teologi Hindu dalam penghayatan Teologinya menggunakan pemahaman NIRGUNA BRAHMAN dan SAGUNA BRAHMAN yg mana NIRGUNA BRAHMAN lah yang utama karena BRAHMAN tak terbayangkan tapi demi kepentingan pemokusan pikiran dalam puja dan meditasi maka digunakanlah atribut baik Aksara, lambang juga gambar/wujud sebagai SAGUNA BRAHMAN! yang tentu fungsinya hanya di awal untuk pemusatan tujuan yang mana setelah paham dan terpusat maka dilanjutkan pada NIRGUNA BRAHMAN!

Disinilah Kejeniusan dan Kesidhian leluhur Bali yang mana bila SAGUNA BRAHMAN di wujudkan dalam gambar dan lambang akan menimbulkan perbedaan misal gambar Siwa.. Wisnu.. Dll... Dan untuk kemudian untuk menuju kepada yang benar yakni NIRGUNA BRAHMAN akan sangat sulit menghapus "gambar wujud " yang terekam dalam memori pikiran!

Untuk menghindari perpecahan, perdebatan dan fanatisme berlebihan pada wujud gambar dan agar lebih mudah untuk nantinya dari SAGUNA BRAHMAN ke NIRGUNA BRAHMAN maka leluhur kita di Bali membuat lambang 👉" OMKARA " ! jadi semua gambar dan. lambang di lebur ke dalam OMKARA!

Nah saat ini ada pihak-pihak yang membawa pengaruh asing yang mengaku lebih modern dan membawa wujud gambar sebagai SAGUNA BRAHMAN nya menimbulkan tanya!! apa nggak balik ke belakang lagi namanya??kok perubahan malah mundur??? Akan ada ribuan gambar... sedang OMKARA hanya satu!!

Demikian ulasan saya semoga tidak disalah pahami! Dan biasakanlah berpikir berdasarkan fakta sejarah ingat barang bekas yang baru dilihat bukan berarti "baru" tapi tetap barang bekas!

CERDASLAH!

 

 

 

In Satya Yuga, Hrinyakashyap thought that Narasimha will never come.

In Treta Yuga, Ravan thought that Ram will never come.

In Dwapar yuga, kansa thought that Krishna will never come.

In Kali Yuga, Evils ( People's are in the path of Adharma) think that Kalki will never come.

Adharmis can’t trust on the words of Lord because their conscience didn’t allow them but if Dharmic people involve themselves in the same practice then it raises questions on their belief sustem. The prediction of arrival of Lord always happened before his arrival. If you don’t believe it then you also come in the category of Adharmis because Lord repeated his vow in Bhagwad Gita:

यदा यदा हि धर्मस्य ग्लानिर्भवति भारत।

अभ्युत्थानमधर्मस्य तदाऽऽत्मानं सृजाम्यहम्।।

परित्राणाय साधूनां विनाशाय दुष्कृताम I

धर्म संस्थापनार्थाय संभवामि युगे युगे II

“Whenever there is a decline in righteousness and an increase in unrighteousness , O Arjun, at that time I manifest myself on earth. To protect the righteous, to annihilate the wicked, and to reestablish the principles of dharma I appear on this earth , age after age.”

 

Share:

MEMBUAT MINYAK KELAPA

 

CARA MEMBUAT MINYAK KELAPA

https://youtu.be/XoT33jFJX10




Gak Nyangka,Ternyata Membuat Minyak Goreng Itu Sangat Mudah Loh

https://youtu.be/Xk6xFWuszPI





Membuat Minyak Kelapa Pakai Rice Cooker, Cepet Banget

https://youtu.be/pASdTIubm6U

 






 

Cara membuat minyak kelapa murni

https://youtu.be/WGRuefxdpJ8





Share:

PRALAYA DWARAWATI

 

Kisah Kehancuran Keluarga Sri Krishna dalam Kakawin Mausala Parwa

By Sugi Lanus , 20 Agustus 2021

Kisah kehancuran keluarga Sri Krishna dapat kita baca dalam Mausala Parwa. Keluarga besar Sri Krishna tewas dalam perkelahian saling bunuh antar saudara akibat mabuk dan terkena kutukan rsi penerima Weda dan Gandhari. Setelah putranya dan bangsanya saling bunuh, Sri Krishna gugur terkena panah oleh pemburu bernama Jara.

Kehancuran keluarga Sri Krishna ini bermula dari Samba (putra Sri Krishna) dan kelompoknya yang bersikap terlalu arogan mempermainkan para rsi suci penerima wahyu suci Weda. Kisah ini terjadi setelah 36 tahun usainya perang besar Mahabharata. Gandhari mengutuk Sri Krishna dan keluarganya karena Sri Krishna dianggap tokoh suci yang bertanggungjawab atas pembiaran terjadinya perang besar Mahabharata. Menurut Gandhari, kenapa Sri Krishna membiarkan terjadinya Mahabharata?

Mausala Parwa adalah bagian (parva/parwa) ke-16 dari 18 parva yang menyusun Mahabharata. Mausala Parva merupakan salah satu dari tiga parva terpendek dari 18 parva Mahabharata. Terdiri dari 9 bab tanpa sub bab. Dikenal sebagai parwa terpendek dalam Mahabharata.

Kakawin Mausala Parwa yang berbahasa Kawi (Jawa Kuno) yang beredar di Bali dan kerajaan Jawa Kuno di masa lampau, berbentuk lontar dan menjadi bagian kegiatan mababasan atau pesantian. Naskah Jawa Kuno ini sama isinya dengan naskah Mausala Parva berbahasa Sanskerta yang edar luas di India sampai sekarang. Keduanya berkisah tentang kisah kehancuran keluarga Sri Krishna

Kalau kita membaca bagian Mahabharata yang lain, sebelum gugurnya Sri Krishna, yaitu dalam Bhisma Parva (di lontar Bali dan Jawa Kuno disebut Kakawin Bhisma Parwa), di sana kita mendapatkan kisah bagaimana Sri Krishna memberikan nasehat kepada Arjuna yang ragu-ragu dalam peperangan Mahabharata. Di sana Sri Krishna mengizinkan Arjuna untuk melihat wujud kedewatan dirinya yang luar biasa. Arjuna meminta maaf karena tidak dapat mengenali Sri Krishna sebagai dewa. Arjuna meminta maaf atas ketidakhormatan yang dia tunjukkan, jika dia mengatakan sesuatu dengan ceroboh di masa lalu, dan menganggap Krishna sebagai teman biasa.

Percakapan antar Sri Krishna dan Arjuna itu, yang merupakan bagian dari Bhisma Parva itu, secara terpisah dikenal sebagai Bhagavad Gita. Jadi, jika kita menyimak serius Bhisma Parwa, akan mendapati sumber dari percakapan Bhagavad Gita. Bhagavad Gita bersetting perang Mahabharata, percakapan Sri Krishna dan Arjuna tercantum versi singkatnya dalam Kakawin Bhisma Parwa yang sudah dikenal masyarakat Jawa Kuno dan Bali sebelum berdiri Majapahit, kemungkinan telah beredar di era Kerajaan Kediri yang tegak berdiri di tanah Jawa dari sekitar tahun 1042 sampai 1222.

Sosok Krishna adalah sosok dewa pujaan yang sangat terkenal di India

Krishna, dalam penulisan Sansekerta ditulis Kṛṣṇa, selain dikisahkan dalam Mahabharata, merupakan salah satu dewa India yang paling dihormati dan paling populer, disembah sebagai inkarnasi kedelapan (avatar, atau avatara ) dari dewa Hindu Wisnu dan juga sebagai dewa tertinggi dalam dirinya sendiri.

Britannica Encyclopedia menyebutkan Krishna dikenal sebagai fokus banyak kultus bhakti (bhakti-marga), yang selama berabad-abad menghasilkan banyak puisi, musik, dan lukisan religius bertema Krishna. Sumber dasar mitologi Kresna adalah epik Mahabharata dan abad ke 5 muncul kisah Harivamsha, dan berbagai Purana, khususnya Buku X dan XI dari Bhagavata-purana. Karya-karya ini menceritakan bagaimana Krishna dilahirkan ke dalam klan Yadava, putra Vasudeva dan Dewaki.

Krishna kecil dipuja dan disenangi karena kelucuannya yang nakal; dia juga melakukan banyak mukjizat dan menumpas ruh jahat. Sebagai seorang pemuda dan gembala sapi, Krishna menjadi terkenal sebagai kekasih, suara serulingnya mendorong gopi (istri dan putri gembala sapi) meninggalkan rumah mereka untuk menari gembira dengan dia di bawah sinar bulan. Yang paling dicintainya, di antara mereka, adalah Radha yang cantik.

Pada suatu ketika, Krishna dan saudaranya Balarama kembali ke Mathura untuk membunuh Kamsa yang jahat. Setelah itu, kerajaannya tidak aman, Krishna memimpin klan Yadawa ke pantai barat Kathiawar dan mendirikan istananya di Dvaraka (Dwarka modern diperkirakan Gujarat). Dia menikahi putri Rukmini dan mengambil istri lain juga.

Krishna menolak untuk mengangkat senjata dalam perang besar antara Korawa (putra Dhritarashtra, keturunan Kuru) dan Pandawa (putra Pandu), tetapi dia menawarkan pilihan kehadiran pribadinya di satu sisi dan pinjaman pasukannya ke sisi lain. Pandawa memilih yang pertama, dan Kresna menjadi kusir untuk Arjuna, salah satu satria Pandawa.

Britannica Encyclopedia menyebutkan: “Vasudeva-Krishna didewakan pada abad ke-5 SM. Krishna penggembala sapi mungkin adalah dewa dari komunitas pengembala. Krishna yang muncul dari perpaduan beragam tokoh-tokoh akhirnya diidentifikasi dengan dewa tertinggi Wisnu-Narayana dan, karenanya, dianggap sebagai avatar-Nya. Peribadatan pengembala ini bertahan lama.. dari analogi antara cinta ilahi dan cinta manusia. Dengan demikian, kemesraan sosok Krishna muda dengan para gopi ditafsirkan sebagai simbol dari interaksi cinta kasih antara Tuhan dan jiwa manusia… “.

Tidak ada pemujaan Krishna dalam jejak sejarah Hindu di Indonesia

Lain dengan di India yang banyak ada pemujaan Krishna. Di kalangan penganut Hindu di Nusantara — sekalipun punya versi Kawi (Jawa Kuno) Kakawin Mausala Parwa, yang mengisahkan kutukan Rsi pada Samba putra Krisna, dan juga Kakawin Bhisma Parwa yang mengandung percapakan Arjuna dan Krishna — tidak tertinggal jejak relief dan pemujaan pada sosok Sri Krishna dalam sejarah Hindu di Nusantara kuno.

Di Jawa dan di Bali, Krishna dikenal sebagai sosok dunia pewayangan, tanpa ada pernah meninggalkan jejak pemujaan pada sosok ini. Krishna dalam pewayangan Jawa merupakan tokoh pengayom dharma, memiliki sifat mulia, utama, dan adil. Dikenal sebagai sosok penjaga dan pemelihara alam semesta. Sekalipun demikian, sepanjang pengetahuan saya, di Jawa tidak pernah ada okultisme Jawa yang menyembah sosok Krishna. Demikian juga di Bali di masa lalu, sekalipun sosok Krishna sangat dimuliakan dalam berbagai pergelaran pewayangan.

Ringkasan kisah ringkas gugurnya Sri Krishna dalam Mausala Parva

Kisah ini terjadi tiga puluh enam tahun setelah Mahabharata berlalu — ketika itu Gandhari mengutuk ras Yadawa akan mengalami kehancuran total, menyalahkan Krishna atas perang Mahabharata.

Rangkaian peristiwa yang berujung pada bencana dan kehancuran keluarga Sri Krishna dan ras Yadawa ini berawal dari sebuah lelucon yang dilakukan oleh para pemuda Yadawa.

Ini adalah akhir dari Dwaparayuga.

Rsi Viswamitra, Kanva dan Narada berkunjung kota Dwaraka — kota Sri Krishna. Setibanya di kota Dwaraka beberapa pemuda Yadava mendekati kedatangan para rsi dengan maksud mengerjai para suci tersebut. Salah satu pemuda, bernama Samba, ia putra Sri Krishna, berpakaian seperti wanita hamil. Mereka bertanya kepada sang bijak para rsi, “Wahai yang mulia, ini adalah istri Babhru yang ingin memiliki seorang putra. Mohon berkat. Apakah yang lahir perempuan atau laki? ”

Rsi segera mengerti kenakalan yang dimainkan. Mereka mengutuk pemuda itu, “Hai keturunan dari keluarga Vasudeva, Samba, akan melahirkan gada (mausala) yang akan menyebabkan kehancuran bangsa Yadawa. Kalian semua, kecuali Balarama dan Krishna, akan binasa karena kutukan ini.”

Keesokan harinya Samba melahirkan sebatang besi gada. Ketika raja Vrishni, Ugrasena, mengetahui hal ini, dia menjadi sangat khawatir. Dia memerintahkan batang besi gada digiling menjadi bubuk dan dibuang ke laut. Dia juga mengumumkan larangan total pembuatan dan konsumsi minuman alcohol di seluruh kerajaannya. Minuman keras dipahami akan menjadi pertanda kehancuran kerajaannya.

Klan Yadava dari Vrishni, Andhaka, Bhoja dan Kukura berusaha berperilaku terbaik untuk menghindari kutukan sang rsi. Garis langit tidak bisa dihindari. Ada pertanda bencana akan datang. Keledai lahir dari sapi dan bagal dari gajah. Cacing ditemukan pada makanan yang dimasak bersih. Para brahmana diperlakukan dengan buruk dan istri serta suami menipu pasangan mereka. Konfigurasi awan di langit mirip dengan apa yang muncul sebelum perang delapan belas hari, Mahabharata. Ada peristiwa kematian wanita kulitnya menghitam dan mengerikan berkeliaran di kota.

Cakra yang diberikan oleh Agni kepada Kresna menghilang ke angkasa. Panji-panji di kereta Krishna dan Balarama, Garuda (Layang-layang) dan pohon lontar, dibawa pergi oleh para bidadari. Kereta Krishna, ditarik oleh empat kuda terkenal, Sugriva, Saivya, Megapushpa dan Balahaka, melesat pergi.

Khawatir dengan pertanda tidak baik itu, para Yadawa, bersama keluarga mereka, melakukan perjalanan penyucian diri ke pantai laut suci Prabhasa.

Namun, setelah mencapai Prabhasa, mereka minum anggur, bahkan di hadapan Krishna, dan segera mabuk. Balarama sendiri ikut bersuka ria. Terjadilah pertengkaran yang berujung pada perkelahian.

Disebabkan mabuk oleh minuman keras, Satyaki mencemooh Kritavarman karena telah melakukan perbuatan tidak satria, yaitu membunuh mereka yang sedang tidur di Kurukshetra. Kritavarman membalas dengan caci maki dan langsung memenggal kepala Satyaki.

Peristiwa gaib aneh terjadi, apapun yang diambil berubah menjadi senjata, lalu digunakan untuk menyerang dan membunuh. Besi gada kutukan yang telah menjadi tepung yang dibuang ke laut Prabhasa kutuknya tidak berhenti. Siapa yang mengambil bilah rumput yang tumbuh dari serbuk besi pantai Prabhasa, bilah rumput ilalang menjadi menjadi batang besi dan senjata terkutuk.

Mengetahui bahwa waktu kehancuran Yadawa telah tiba, dan mengingat kutukan Gandari, Krishna tidak mau ikut campur dalam pertarungan. Namun, tidak terhindarkan, Krishna sendiri karena berada di tengah perkelahian yang terhindarkan ikut membunuh banyak sanak saudaranya, dengan menggunakan tongkat pemukul.

Dalam perkelahian saudara itu, semua pria, kecuali Krishna, kusirnya Daruka dan Balarama terbunuh.

Krishna mengirim Daruka ke Hastinapura untuk memberi tahu Arjuna tentang peristiwa itu, sehingga Arjuna sang pangeran Pandawa bisa datang dan membawa para wanita Yadawa yang masih hidup bersamanya, untuk diselamatkan.

Balarama, berduka atas pembantaian para Yadawa, berjalan menuju hutan. Ketika Krishna menyusulnya, dia melihat jiwa saudaranya meninggalkan tubuhnya. Seekor ular berkepala sepuluh keluar dari mulut Balarama dan hanyut ke laut. Adisesha, ular di bawah kaki Wisnu, telah menyelesaikan misinya di bumi dan kembali ke wilayah para dewa.

Krishna memutuskan bahwa waktunya sendiri untuk menyerahkan tubuhnya telah tiba. Krishna mengistiharatkan dirinya di hutan dan masuk ke dalam meditasi.

Pada kesempatan lampau, Durvasa telah memberinya anugerah pada Sri Krishna bahwa tubuhnya akan kebal, kecuali kakinya. Seorang pemburu, bernama Jara mengira kaki Sri Krishna yang tampak di antara semak sebagai seeokar rusa dan memanahnya. Anak panah itu menembus telapak kaki Krishna dan menembus tubuhnya.

Sang pemburu sangat khawatir akan kesalahannya, ia meminta pengampunan Krishna. Krishna menghiburnya dan menyuruhnya pergi. Dikisahkan Sri Krishna Kembali ke Surga, disambut para dewa.

Menerima berita tentang kejadian di Prabhasa, Arjuna pergi ke Dwaraka. Ia bertemu pamannya Vasudeva. Ayah Krishna yang sudah lanjut usia ditemukan terbaring di tanah, sangat menderita karena kehilangan orang-orang terdekat dan tersayangnya. Segera setelah kedatangan Arjuna, Vasudeva meninggal akibat tidak mampu menanggung kesedihan atas kehilangan keluarganya.

Arjuna melakukan upacara untuk pamannya. Empat istri Vasudeva, Dewaki, Bhadra, Rohini dan Madira juga mengakhiri hidup mereka, diliputi oleh kehilangan suami mereka.

Arjuna memberi waktu tujuh hari bagi penduduk Dwaraka untuk meninggalkan kota. Ia tahu bahwa ibu kota Yadava akan ditelan laut. Ia memberi tahu warga bahwa pangeran muda, Vajra, cucu Krishna, akan menjadi raja mereka. Arjuna kemudian melanjutkan ke Prabhasa untuk melakukan upacara terakhir untuk Krishna, Balarama dan lain-lain yang telah meninggal.

Tujuh hari setelah kedatangannya, Arjuna memulai perjalanannya kembali ke Hastinapura. Dia berangkat dengan rombongan besar wanita dan anak-anak, dan membawa semua kekayaan yang mampu ia bawa. Dekat di belakangnya, kota Dwaraka menghilang di bawah gelombang laut yang naik.

Dalam perjalanan pulang, rombongan Arjuna dirampok perampok. Selain emas dan barang berharga lainnya, para perampok-bajak laut membawa banyak perempuan ke kapal. Arjuna mendapati dirinya kehilangan kekuatan untuk mengusir para perampok, tidak mampu menggunakan senjata anugrah para dewa yang dimilikinya.

Arjuna membawa semua keluarga Yadawa yang masih hidup ke Kurukshetra. Ia kemudian menetapkan Vajra sebagai raja di Indraprastha. Istri Kresna, Rukmini, mengakhiri hidupnya dengan memasukkan api. Istrinya yang lain, Satyabhama, pergi ke Himalaya untuk melakukan penebusan dosa.

Dari Kurukshetra, Arjuna pergi ke pertapaan Vyasa. Di sana orang bijak menghibur Arjuna dengan mengatakan, “Kamu tidak perlu tertekan. Para perampok berhasil karena semua kekuatanmu telah hilang karena engkau telah mencapai semua yang diharapkan. Apa pun yang terjadi pada para kshatriya dan bangsa Yadawa sudah ditentukan sebelumnya.”

Kisah Samba putra Krishna sangat dikenal dalam pencinta sastra Jawa Kuno

Kisah kutukan rsi pada Samba (putra Krishna) yang tertulis dalam Parwa dalam bahasa Jawa Kuno ini adalah salah satu dari delapan parwa Jawa Kuno yang selamat dan diwariskan di Bali. Kedelapan parwa tersebut: Adi Parwa, Wirata Parwa, Udyoga Parwa, Bhisma Parwa, Ashrama Parwa, Mausala Parwa, Prasthnika Parwa, dan Swargarohana Parwa.

Parwa-parwa inilah yang memberikan referensi suci leluhur Bali dan Jawa Kuno dalam memahami itihasa Hindu yang penuh petuah dan petunjuk keagamaan. Banyak petunjuk ritual dan mantra, misalnya ditemukan dalam Adi Parwa, yang berperan besar dalam memahami ritual dan upakara kuno di desa-desa Bali yang ritualnya masih bernama ngusaba — ada benang merah yang kuat antara sastra parwa ini dengan tradisi pemujaan dan puja wali di Bali yang masih perlu ditelurusi secara mendalam.

Putra Sri Krishna dikutuk rsi penerima Weda

Kisah gugurnya Sri Krishna dalam Mausala Parva memberikan gambaran, tiada apapun yang kekal di muka bumi. Bahkan Sri Krishna yang menunjukkan kedewataannya sekalipun harus mengikuti “Sang Roda Waktu”.

Tewasnya Samba putra Krishna ini sebagai penanda bagaimana mencederai atau mengolok-olok para rsi penerima kitab wahyu Weda — Rsi Viswamitra, Kanva dan Narada berkunjung kota Dwaraka — menjadi cikal bakal kehancuran. Mausala Parwa seakan memberikan pesan pada pembaca: Bagaimanapun digjaya sebuah keluarga, pasti hancur kalau tidak menghargai tokoh-tokoh suci pembawa ajaran suci terdahulu, yaitu Weda.

Bagi Arjuna, sungguh tidak mudah dipahami kenapa terjadi kutukan dan kehancuran klan Yadawa. Kepedihan yang dialami Arjuna yang dikabarkan melihat 500 ribu mayat bangsa Yadawa yang tewas saling bunuh. Kepiluan Arjuna melihat hancurnya keluarga Sri Krishna dan gugurnya Sri Krisna tercantum dalam penutup Kakawin Mausala Parwa dalam bahasa Jawa kuno atau Kawi diungkapkan sebagai berikut:

“Sājñā mahāmuni, pinakanghulun sang Arjjuna, sakeng Dwārawatī, tumon kapjah sang watĕk Yadu, katon kasyasih nira kabeh, kahidĕp tan kneng pati sira kabeh, anmwā (l. anmu) kaśaktin ira sarwwa duṣṭa, muwah bhaṭāra Kṛṣṇa Wiṣṇu tenyawi (l. ka­ dadi)nya, mahātapa katkan[a] ta[h] sanghāra; aparan ta ulaha ning pinakanghulun, matan(gn)yan panmwa hayu, anugraha ma(ha)rsi tina (l. nĕ)ḍa ning pinakanghulun.” Mangkana ling sang Partha.

Arjuna penghadap Bhagawan Bhyasa, bertanya dengan sangat sedih, kenapa kehancuran bisa menghampiri sosok bhaṭāra Kṛṣṇa Wiṣṇu?

“… (h)aywa ta sira kinalarakĕn, kunang ulahanta yogya kitānusupa ring alas, gumawayakna wanawa­sabrat[th]a, yatanya(’n) ta katkana Kalikála; wara­ hĕn ta mahārāja Yudhiṣthira sa[h]w(w)angsānakta kabeh, (h)aywa pramāda ring dharmma…”

Bhagawan Bhyasa memberikan petunjuk, ini adalah masa atau zamam Kali. Jika ingin mempersiapkan diri memasuki kedamaian dan keheningan diri, masuklah ke dalam hutan. Menjalankankan penyepian dan tapabrata dalam hutan. Hanya ini jalan di masa ini. Tiada jalan lain selain lewat jalan tapa penyepian diri dalam meraih dharma.

Mausala Parwa ini sangat jelas pesan moralnya: Menghargai ajaran kuno dan menghargai para rsi terdahulu adalah wajib. Sebuah kelompok atau keluarga, atau siapapun yang mencampakkan ajaran kuno dan atau para rsi penerima wahyu Weda secara membabi-buta akan menemui kehancurannya.

 

Share:

TEPUNG TAPIOKA

 

7 RESEP OLAHAN TEPUNG TAPIOKA | ANEKA CAMILAN ENAK DAN EKONOMIS

https://youtu.be/rziLku25h6E

 


Share:

KREMESAN

 

Resep Kremesan Ayam, Gurih Renyah Dan Bersarang | Ayam Kremes | Lele Kremes

https://youtu.be/PQYCiJF5BRw

 






Ide Usaha Membuat Kremesan Mudah dan Anti Gagal

https://youtu.be/jUD1DDd9KvA

 






Resep dan cara membuat kremesan anti gagal renyahnya tahan lama

https://youtu.be/gk9ldAs8rWU

 





RESEP KREMESAN BERSARANG KRIUK MUDAH NO GAGAL GAGAL | ide usaha Rumahan

https://youtu.be/xPEBRKoC15chttps://youtu.be/xPEBRKoC15c

https://youtu.be/xPEBRKoC15c

 

 



Resep KREMESAN KRIUK BERSARANG - Praktis dan Anti Gagal!

https://youtu.be/o0tCqJA9ghM

 


Share:

TARI SANGHYANG DEDARI

 



Sanghyang dedari merupakan tarian yang bersifat sakral dimana penari Sang Hyang yang umumnya masih dibawah umur dipercayai akan dirasuki oleh Roh Bidadari dari Surga. Mereka akan menari secara tidak sadar sahasa diiringi nyanyian sakral Sanghyang.

.
Untuk menurunkan roh bidadari tersebut menggunakan nyanyian mistis yang disebut sebagai Kidung Pengaradan, yaitu tembang yang fungsinya untuk memanggil roh-roh suci. Dalam pementasan Sang Hyang Dedari, lazimnya tembang Pengaradan yang digunakan adalah Tembang Kembang Jenar seperti yang dilantunkan pada video di slide ke dua dan ketiga.
.
Berikut adalah lirik Tembang Dedari Kembang Jenar
.
Kembang jenar mangundang-ngundang dedari agung,
Sane becik becik ratu undang, Hyang supraba nunjung biru.
Tunjung Beru ngerangsuk busana meanggo-anggo,
Pesaluke kwaca Srimping emas, becat miber magegana.
Magegana mangelo-elo ngaja kanginan,
Jalan Dedari metanggun jero, tamane bek misi sekar
Sekar emas sandingin pudak anggrek guringsing
Tiba kancu manas soli sempol, Kedapane ngalelepe.
Malelepe Tekedang ratu ke gunung agung
Manuju munyin gambelan, kempul Sari Tanjekan Gender
.
Tembang ini dilantunkan secara berulang-ulang hingga penari tidak sadar atau mengalami kerasukan kemudian dilanjutkan dengan Tembang Dewi Ayu-Dewi Suci.
.
.
Share:

KUNDALINI

 



Pengertian Kundalini

Kundalini berasal dari bahasa sansekerta yang berarti gulungan. Kundalini sendiri merupakan energi potensial yang dimiliki oleh setiap manusia. Energi ini berbentuk menggulung 3 ½ lingkaran pada daerah antara anus dan alat genital yang biasa disebut sebagai perinium atau hui yin. Kundalini ini dianggap sebagai sesuatu yang penting terutama dalam berbagai tradisi yoga. Banyak yang beranggapan kundalini penting untuk mencapai pencerahan dan ada pula yang beranggapan tidak diperlukan kundalini untuk pencerahan.
Pada sebagian besar orang energi kundalini ini masih tertidur. Segera setelah terbangkitkan, kundalini akan melakukan pembersihan pada seluruh cakra-cakra, jalur energi dan seluruh lapisan tubuh. Pembersihan yang dilakukan oleh kundalini bersifat mengeruk seluruh hambatan dan kotoran yang ada dalam tubuh. Dengan demikian orang yang bangkit kundalininya, idealnya akan memiliki badan yang sehat. Ini hanya bisa terjadi kalau kundalini dibangkitkan secara aman, bila tidak maka akan sangat fatal sekali.
Manfaat Kundalini
Dengan kebangkitan kundalini seseorang bisa mendapatkan berbagai manfaat diantaranya :
- tubuh semakin sehat (bila kundalini dibangkitkan dan ditangani dengan baik)
- getaran energi semakin meningkat
- bisa diaplikasikan untuk penyembuhan dan perlindungan (di beberapa aliran tertentu)
- memunculkan kemampuan pewaskitaan (waskita pandang, dengar, bathin)
- meningkatkan kesadaran (pengendalian emosi, peningkatan kesadaran terutama sadar akan hakikat hidup)
Selain manfaat yang positif, kundalini juga bisa menimbulkan berbagai masalah bisa tidak ditangani dengan baik. Beberapa orang ada yang mengalami stress bahkan menjadi gila karena kebangkitan kundalini. Saya juga mengalami kebangkitan kundalini spontan tanpa guru, dan cukup merepotkan, stress karena tidak tahu saya sakit apa. Saat ke dokter dianggap ada masalah dengan pernapasan saya dan diminta dioperasi. Bila dioperasi resikonya penciuman berkurang dan saya menolak. Setelah mengetahui yang saya alami adalah kebangkitan kundalini dan menanganinya, seluruh masalah kundalini yang saya alami selama ini, banyak berkurang.
Tanda-tanda kebangkitan Kundalini
Jika seseorang mengalami kebangkitan kundalini, biasanya akan mengalami hal-hal berikut:
- emosi yang tidak stabil
- denyutan di perinium
- sakit kepala yang mirip dengan migrain
- daya ingat menghilang
- masalah pencernaan (mencret)
- rasa panas di sepanjang tulang punggung
- sering mengalami kram
Hal-hal tersebut di atas hanya merupakan beberapa hal yang biasanya dialami dalam kebangkitan kundalini.
Kebangkitan Kundalini
Pada jaman dahulu kebangkitan kundalini merupakan sesuatu yang sangat sulit sekali dan sedikit orang yang bisa menyempurnakan proses kundalininya. Sekarang yang merupakan jaman kebangkitan spiritual, kebangkitan kundalini bisa diperoleh secara instan. Memang konsep mengenai kundalini dari tiap orang bisa berbeda-beda. Dan setiap orang pasti memiliki argumen untuk konsepnya tersebut.
Saat ini banyak guru yang menawarkan pembangkitan (shaktipat) kundalini secara seketika dan ini tentu sangat membantu bagi Anda yang ingin membangkitkan kundalini Anda. Tapi Anda harus berhati-hati, jangan sampai Anda dirugikan setelah mendapatkan Shaktipat tersebut. Dari pengamatan serta pengalaman saya dan rekan-rekan, seseorang bisa membantu membangkitkan kundalini seseorang jika dan hanya jika inti kundalininya minimal telah mencapai cakra jantung. Setelah mendapatkan shaktipat pastikan Anda memiliki kontak dengan guru tersebut agar Anda dapat berkonsultasi bila mengalami masalah. Dan saya sarankan agar Anda bergabung dengan rekan lain yang mempelajari kundalini, sehingga Anda bisa bertukar pikiran dan berbagi pengalaman.
Pembangkitan yang aman dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- membuka jalur sushumna, sampai dari cakra mahkota sampai ke cakra dasar
- membuka ke tujuh cakra utama, yaitu cakra mahkota, cakra dasar,cakra sex, cakra pusar, cakra jantung, cakra tenggorokan, cakra ajna dan kedua cakra telapak tangan
- menghubungkan cakra-cakra tersebut dengan jalur sushumna secara sempurna
- membangkitkan kundalini, yaitu mengaktifkan api kundalini
Kebanyakan orang membangkitkan kundalini untuk membuka jalur sushumna dan cakra-cakra utama. Memang hal ini bisa terjadi, tapi perlu dipahami hambatan yang ada di sushumna dan cakra-cakra pada manusia biasanya sangat banyak. Bila kundalini dibiarkan membobol jalur sendiri, proses yang terjadi akan sangat menyiksa. Tekanan yang tinggi dari energi kundalini akan berakibat buruk. Efek yang ditimbulkan bisa berpengaruh pada tubuh fisik, serta mental emosional. Cara yang aman dalam membangkitkan kundalini adalah dengan membuka dan membersihkan sushumna dan cakra-cakra utama, sampai bersih. Baru kemudian membangkitkan kundalini. Dan setelah bangkit pun harus memiliki teknik yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul.
Proses Kundalini
Setelah bangkit, kundalini akan naik melalui sushumna sambil membersihkan jalur sushumna dan cakra-cakra yang dilewatinya. Biasanya yang pertama ‘dihantam’ selain tubuh fisik adalah emosi. Bisa saja terjadi emosi menjadi meledak-ledak, merasakan sepertinya semua orang begitu menjengkelkan. Hal ini dialami bila cakra pusar dan cakra seks mulai dibersihkan. Selain itu bisa terjadi mendadak sering mengalami masalah pencernaan, padahal merasa tidak memakan makanan yang pedas.
Sesaat kemudian mendadak merasa memiliki kemampuan batin, bisa merasakan perasaan orang lain, tahu orang lain sedang melakukan kegiatan apa walaupun jauh dari kita. Atau mungkin bisa mengetahui wajah orang hanya dengan mendengar namanya saja. Tapi sebaiknya jangan diperdulikan kemampuan ini, biasanya lebih banyak berdampak negatif, seperti menjadi sombong dan sok tahu. Saat inilah cakra jantung mulai tersentuh, dibersihkan sampai tahap tertentu. Biasanya juga dirasakan badan sering terasa sangat sejuk, padahal udara sedang panas-panasnya.
Saat membersihkan cakra tenggorokan ke atas, bisa sering terdengar suara mendengung di telinga, atau mendengar suara-suara aneh.
Proses di atas masih merupakan pembersihan yang dilakukan oleh energi kundalini, belum termasuk proses yang terjadi saat inti kundalini mulai naik.
Secara umum kundalini bisa dibagi menjadi 3, yaitu :
- energi, yang keluar dari api naik ke atas
- api, berada disekitar inti
- inti, berada ditengah, berwarna biru
Saat inti kundalini mulai naik ke cakra solar plexus, biasanya akan dirasakan emosi meledak-ledak kembali. Cara yang teraman adalah dengan menaikkan inti kundalini ke cakra jantung. Segera setelah dinaikkan biasanya akan dirasakan emosi kembali stabil. Bantuan bisa diminta kepada orang yang inti kundalininya telah mencapai cakra jantung, bila bertemu dengan orang yang inti kundalininya telah mencapai cakra mahkota akan lebih baik lagi. Inti kundalini yang dinaikkan ke cakra jantung akan stabil berada di cakra jantung.
Beberapa lama kemudian biasanya akan terasa sering sakit di tenggorokan, ngilu seperti gejala radang tenggorokan. Bila ke dokter pasti disebut terkena radang tenggorokan, dan diberi antibiotik. Bila tidak kunjung sembuh, biasanya ini pertanda inti kundalini mulai memasuki leher. Perlu diketahui jalur sushumna pada tubuh bawah telah melebar pada tahap ini, tapi biasanya pada daerah leher dan kepala jalur sushumna relatif masih sempit. Sehingga saat inti kundalini yang begitu padat dan besar energinya mulai melewati leher biasanya terasa sakit. Kembali untuk mengatasinya, cara yang terbaik adalah meminta bantuan kepada orang yang inti kundalininya telah mencapai cakra mahkota. Bantuan yang diberikan bisa berupa pembersihan jalur sushumna atas, atau bila beruntung penaikkan inti kundalini ke cakra mahkota.
Inti kundalini yang telah dinaikkan ke cakra mahkota, akan mencari kestabilan. Biasanya akan stabil disekitar cakra ajna. Ini sudah sangat bagus sekali, yang terpenting adalah masalah di leher sudah terlewati.
Setelah beberapa lama, kundalini biasanya mulai naik ke mahkota. Akan dirasakan sensasi di cakra mahkota. Pada saat ini telah dicapai tingkatan yang cukup tinggi, bisa dikatakan sebagai pencerahan. Kebanyakan kita menganggap pencerahan seperti ini, seperti itu, mengharap setelah inti kundalini mencapai mahkota mencapai pencerahan, tanpa tahu seperti apa pencerahan itu. Pada saat inti kundalini mencapai mahkota Anda akan mendapatkan pencerahan juga tapi belum pencerahan sejati. Anda biasanya akan mendapatkan intuisi akan sesuatu hal dan yang terpenting kesadaran akan hakikat hidup meningkat.
Uraian mengenai proses kundalini ini hanya merupakan garis besar yang biasa dialami dalam proses kundalini. Proses yang dialami oleh tiap orang bisa berbeda-beda. Dalam tulisan yang singkat ini tidak mungkin menguraikan seluruh proses kundalini yang begitu panjang dan penuh perjuangan. Cara yang terbaik untuk mengetahui proses kundalini adalah dengan mengalami seluruh proses kundalini dan Anda pun akan memahami hakikat dari kundalini.Setiap orang mempunyai tenaga spiritual rahasia yang berbeda dan berpusat di ujung tulang ekor. Tenaga ini di dalam ajaran-ajaran spiritual kuno India dinamakan kundalini. Bagi orang kebanyakan, tenaga kundalini itu berada dalam keadaan tidur. Namun bagi yang mengerti, kundalini itu merupakan kekuatan sumber atau kekuatan dasar dari segala kekuatan di dalam badan. Baik yang bersifat kasar ataupun halus, dan mereka akan berusaha untuk membangkitkan Kundalininya.
Kundalini memulai kebangkitannya dari pusatnya di Cakra Muladhara, melewati Cakra Swadhisthana, Cakra Manipura, Cakra Anahata, Cakra Visuddha, Cakra Ajna, dan akhirnya mencapai Cakra Sahasrara, yaitu Cakra ke tujuh dan Cakra pusat terakhir dengan seribu pusat. Antara cakra ke tujuh dan cakra ke enam terdapat sebuah titik pusat yang dinamakan Bindu Visarga. Pusat ini yang memegang peranan sangat penting dalam kebangkitan kundalini.Berbagai agama dan kepercayaan memiliki cara masing-masing yang berbeda untuk membangkitkan kundalini, dengan sistem dan tujuan yang berbeda pula. Beberapa diantaranya yang masih terpukau oleh kekuatan-kekuatan bawah, berusaha membangkitkan kundalini dengan tujuan mendapatkan kekuatan-kekuatan gaib, tenaga dalam dan lain-lain. Namun tidak semua yang berusaha membangkitkan kundalini mempunyai tujuan untuk membebaskan dirinya dari khayalan dan kepalsuan. Malah sebaliknya berusaha memusatkan praktek-praktek pembangkitan kundalininya untuk tujuan merealisasikan Sang Diri Sejati. Mereka yang telah berhasil membangkitkan kundalininya akan mampu menjadi tuan dari keinginan-keinginannya.
Kata Cakra menunjukkan arti perputaran roda. Masing-masing cakra merupakan pusat-pusat roda pemutaran dari berbagai tenaga-tenaga yang berlainan di pusat-pusat yang berbeda pula di dalam tubuh manusia. Lancar tidaknya, atau berhasil tidaknya pemutara dan pembangkitan ditentukan oleh sejauh mana yang bersangkutan berhasil menyucikan pusat-pusat kekuatan tersebut. Tentu, serta saluran-saluran nadinya, khususnya tiga buah nadi, yaitu Ida, Pinggala dan Susumna nadi.
Spiral adalah kekutan daya hidup alami dan pertumbuhan. Spiral ini terus tumbuh dan tidak persis sama ditemui pada setiap orang. Spiral ini merupakan bentuk dari ‘curve’ dimana satu dan yang lain ukurannya berbeda tetapi bentuknya sama. Spiral bekerja dengan dua cara dan keluar masuk menuju sumbernya. Spiral ini dapat menentukan dan mengeliminasi hal-hal yang telah terjadi, secara tidak langsung dapat mencapai bagian yang lebih besar dan hal yang baru.
Fenomena dari spiral ini memberikan suatu pola evolusi suatu individu dan mencapai level kosmik. Pada intinya, Hatha Yoga merupakan kundalini sakti yaitu lingkaran ular berbentuk spiral yang menggambarkan kekuatan dan tenaga potensial yang terpendam, yang pada dasarnya terdapat di dalam diri setiap orang. Kundalini mengandung arti panas dan sakti berarti kekuatan. Jadi kundalini sakti berarti tenaga spiral yang panas, diam terbaring namun merupakan tenaga yang potensial. Dan tenaga ini siap meluncur ke atas bila sudah dibuka pembungkusnya dan jalurnya sudah dibersihkan.
Di dalam kitab Gheranda-Samhita (3.9) dinyatakan bahwa kundalini terletak di Muladhara di daerah bagian bawah abdomen. Salah satu cara untuk merangsang cakra ini dengan menekan lapisan abdomen dengan tumit dan kedua sisi dari kaki, dimana tumit menekan lubang dubur dan mata kaki menekan solar plexus, dan merangsang kundalini dengan mengkontraksikan lubang dubur(bhanu).
Kundalini merupakan tenga yang dahsyat dan menyebar sehingga diyakini sebagai sumber kehidupan. Terdapat titik khusus dalam matrix tubuh yng menyimpan tenaga potensial untuk merangsang atau mendapatkan tenaga tersebut. Dan satu dari titik itu menjadi perhatian khusus dalam Hatha Yoga.
Tujuan pertama dari Hatha Yoga adalah untuk membersihkan nadi sehingga dapat memperlancar prana, dan kemudian mendorong naik kekutan Kundalini. Pengaktifan tenaga laten yang dahsyat ini dilakukan menimbulkan transformasi yang mendalam dari yogi dan mempercepat perkembangan kesadaran akan identitasnya. Tahapan utama dalam proses transformasi ini ditunjukkan secara bersamaann dengan pembukaan dan penutupan kundalini di berbagai Cakra yang terletak di citrini-nadi dalam jalur Susumna, dan sampai pada puncaknya di Sahasrara –padma.
Sering orang-orang terserongkan oleh tanda-tanda tertentu yang kadang hanya merupakan getaran-getaran dari reaksi sentuhan awal kundalini. Mereka langsung mengatakan bahwa kundalini telah bangkit. Beberapa indikasi bangkitnya kundalini akan muncul setelah yang bersangkutan menunjukkan cara hidup yang diperlukan untuk itu. Kundalini tidak akan dapat bangkit jika yang bersangkutan tidak menjauhkan diri dari sifat-sifat yng tidak terpuji, termasuk sifat-sifat tidak terpuji yang sangat tersembunyi, yang sering bersembunyi pula di dalam kegiatan-kegiatan yang tampaknya saleh.
Beberap indiksi bangkitnya kundalini dapat diyakini jika terjadi adanya hentakan di Cakra Muladhara, ketika rambut berdiri pada pangkalnya saat Uddiyana, Jalandhara, dan Mulabandha muncul secara otomatis, saat nafas berhenti tanpa dikehendaki, saat Kevala Kumbhaka (konsentrasi penuh pada Prana) datang dengan sendirinya tanpa ditahan. Saat merasakan aliran prana mengalir ke atas menuju Sahasrara, saat mengalami pengalaman mistik, saat terucapnya mantra gaib OM berulang kali secara otomatis, saat tidak ada pikiran duniawi dalam benak, saat meditasi mata menjadi satu di trikuta (di antara dua alis mata), saat samsavi-mudra bereaksi, saat itu dikatakan bangkitnya kundalni. Selama meditasi, seolah-olah tidak merasakan badan, saat bola mata tertutup dan tidak terbuka tanpa dikehendaki, saat seperti adanya liran listrik mengalir naik-turun melalui saraf, saat itu dikatakan kundalini telah bangkit. Keseimbangan Nadi Ida dan Pingala
Psychiatris Amerika dan Opthalmologist Lee Sannella membuat kajian mendetail tentang ciri psychologist dn physioplogis dari “pengalaman kundalini” mencatat, bahwa sensasi pisik seperti gatal, bergerak-gerak, berdenyut, rasa panas-dingin yang amat sangat, penglihatan sinar dan perasaan adanya sumber suara, dan juga adanya “sparm” dan melilit seperti proses pembentukan “archetypa”(multi bentuk) atau paling tidak dalam phase seperti itu. Lebih lanjut gambar klinis bangkitnya Kundalni juga diamati.
Menurut text India, Kundalini bangkit atau dibangkitkn pada jalur tulang belakang bergerak ke atas melalui susumna bagian tengah dan berakhir setelah mencapai mahkota kepala. Sedangkn Lee Sannela menyatakan gambar klinis Kundlini bergerak dari bagian kaki dan pinggang menuju bagian atas kepala, kemudian turun ke bagian muka, bergerak menuju tenggorokan sampai tujuan akhir di daerah abdominal. Dalam hal ini Sannella memberi istilah ‘physio Kundalini’ untuk membedakan kajiannya dengan Yoga tradisional (India). Dinyatakan dengan jelas bahwa physio- Kundalini merupakn mekanisme terpisah yang bisa diaktifkan sebagai bangkitnya Kundalini secara menyeluruh.
Diantara study kajian Sannella, seorang wanita berumur 41 tahun dan telah lama melakukan latihan meditasi menyampaikan pengalaman sensasi-sensasi seperti rasa panas khususnya di bagian tulang belakang, yang diikuti adanya persepsi-persepsi cahaya dalam tengkorak kepala dan bergerak ke bawah di bagian tulang belakang.
Pengalaman tersebut berlanjut selama beberapa minggu, dan selama itu wanita teresebut tidak merasa bermeditasi, sementara itu rasa panas yang mengalir dalam tubuhnya meningkat begitu dahsyat seakan menghancurkan system sarafnya. Bahkan orang lainpun merasakan rasa panas yang amat sangat saat menyentuh pinggang bagian bawahnya. Timbulnya gejala seperti itu menunjukkan kebiasaan yang berlanjut antara aspek bawah sadar dan organ fisik manusia. Sebagai halnya dalam Hatha Yoga, mekanisme dari organ badan kasar (Sthula Sarira) seperti pernafasan dan kontraksi otot dimanfaatkan untuk menrangsang Kundalini. Dari sudut pandang para Yogi, aktifitas dari beberapa kelenjar dari seseorang dapat diolah dengan baik secara bersamaan dalam satu matrix psychophysical.
Sehubungan dengan manifestasi bangkitnya Kundalini, Marshall Govindan menguraikan persepsi internal tentang cahaya yang menakjubkan (besar) di daerah Ajna-Cakra sebagai awal kebangkitan Kundalini. Selama tahapan ini, Govindan juga menyatakan bahwa pikiran menjadi lebih tenang dan nafsu makan berkurang. Nafas terus-menerus mengalir melalui hidung selama beberapa hari. Hal ini mengindikasikan seimbangnya Nadi Ida dan Pingala. Bahkan kadang ilusi ledakan Kundalini, dimana Govindan menjelaskan hal ini sebagai isyarat hentakan listrik dari jalur tulang belakang bergerak ke atas menuju Sahasrara.
Govindan juga menyatakan adanya suara musik (Nada) terdengar, dan tekanan perasaan tersebut membawanya menuju alam bawah sadar. Tubuh fisik akan menyesuaikan selama pembangkitan awal, dan baik detak jantung dan nafas mungkin berhenti sehingga terlihat mati fisik. Tetapi, jika dibuka kelopak matanya, matanya bersinar seperti mutiara karena pengaruh energi dimana interaksi dalam dirinya (supra-physical) menjadi suatu pengalaman dengan cahaya penuh kebahagiaan.
Share:

Contact Us

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
My Name is NI NENGAH DESSI.I am a blogger.Female.I am a Balinese.Indonesia is my country.

SEGEHAN HARI RAYA NYEPI

  Kemarin banyak yang tanya Segehan yg 11tanding itu untuk dimana Ini saya share ulang yang lebih lengkap. ✓ Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buc...