"SULINGGIH"
(su = utama; linggih =
kedudukan).
.
Seorang Sulinggih
merupakan seseorang yg telah meninggalkan dunia walaka dan lahir kembali ke
dunia sadhaka, yang ditandai dengan upacara Dwijati atau Diksa. Sehingga
seorang sulinggih harus meninggalkan perilaku saat dia masih walaka, karena dia
sekarang menuju ke alam Brahman.
.
Kata diksa, menurut
pustaka Wisnu Yamala berasal dari kata “di” dan “ksaya”. Kata “di” artinya
sinar suci dan “ksaya” artinya melenyapkan. Diksa artinya mereka yang telah
berhasil melenyapkan kegelapan hidupnya karena sudah bisa atmannya mencapai
sinar suci Brahman atau Sang Hyang Widhi.
.
Salah satu kewajiban
Sulinggih adalah Amari Wisaya.
.
Amari artinya
perubahan.
Sedangkan Wisaya
berarti kemauan atau kepuasan yang tak terkendali.
.
Jadi Amari Wisaya
artinya perubahan berprilaku agar dapat mengekang kemauan atau kepuasan yang
tak terkendali yang disebabkan oleh indria.
.
Dalam sasana seseorang
yg sudah didiksa dikatakan bahwa :
.
Seorang Dwijati atau
Sulinggih sejatinya disebutkan adalah orang yang telah melepaskan keduniawiannya,
karena ia telah meninggalkan dunia Walaka dan lahir kembali kedunia Sadhaka.
.
Kelahiran ini ditandai
dengan upacara ”Dwi Jati” atau ”Dhiksa” yang artinya untuk yang kedua kalinya
dengan kesucian untuk menuju Brahman.
.
Untuk itu seorang
Sulinggih, Wiku, Pandita, atau Dhang Acarya atau juga disebut Sang Dwijati
diharuskan tidak memiliki prilaku seperti pada waktu masih Walaka.
.
Sehingga seorang yang
sudah medwijati atau menjadi Sulinggih harus merubah perilaku Walaka menjadi
perilaku Pandita atau Sulinggih. Seseorang yang sudah di Dwijati atau Mediksa
secara langsung dapat menerima Perubahan dan pandangan masyarakat tentang
dirinya ini, sebab hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis dari pengakuan
masyarakat terhadap kedudukannya.
.
No comments:
Post a Comment