DEWI DURGA IBU ALAM SEMESTA


 

DEWI DURGA IBU ALAM SEMESTA

Aku Bukan Leak

Kekeliruan Persepsi antara Rangda dan Leak bagi orang non Hindu Bali.

Aku adalah Rangda. Aku begitu berarti dalam perspektif agama, budaya dan seni di Bali. Aku mendapat kedudukan yang terhormat yang mana masyarakat memposisikanku sangat mulia. Namun demikian, aku selalu mendapat stigma negatif yang entah datangnya dari mana, aku seringkali disebut Leak oleh beberapa orang yang tak paham.

--

Dalam etimologi bahasa, Rangda berarti Janda (Randa – Rondo dalam bahasa Jawa juga berarti Janda). Aku disebut janda karena kisah mitologiku. Aku berwujud seram karena aku merupakan penghancur segala kejahatan.

Sesungguhnya, aku adalah Dewi Durga. Namaku mencerminkan arti Kemenangan. Aku adalah Ibu Semesta, Aku adalah simbol Kasih Sayang. Wujud lainku adalah Dewi Uma. Aku adalah sakti atau kekuatan dari Dewa Siwa.

--

Aku disimbolkan sebagai Durga Mahisasuramardini, karena aku mampu mengalahkan raksasa maha sakti bernama Mahisasura. Tak ada dewata lain yang mampu mengalahkannya kecuali aku. Aku harus merubah wujudku menjadi menyeramkan untuk menunjukkan kekuatanku. Nyawanya kucabut dan aku berdiri di atas tubuhnya. Ini menandakan aku berada di atas kekuatan jahat apapun. Aku bisa mengalahkan kekuatan jahat apapun untuk melindungi umatku. Untuk itulah, umatku di Bali memvisualisasikan aku dengan wujudku yang menyeramkan. Aku mengajarkan mereka untuk tidak sombong, tidak merasa paling hebat, karena di atas kehebatan apapun, akulah di atas apa yang paling hebat. Sementara di India, aku divisualisasikan sebagai Dewi yang cantik, berkulit kuning emas dan mengendarai macan. Semuanya adalah simbolku. Semuanya adalah aku dan tertuju padaku.

--



Leak adalah bagian ajaran Hindu aliran Tantra. Ajaran Tantra ini terbagi menjadi dua, ajaran Pangiwa untuk tujuan negatif dan Panengen untuk ajaran yang baik. Tujuan negatif seperti misalnya mengguna-guna, menanam pepasangan agar pekarangan korban menjadi tidak harmonis, meruntuhkan usaha orang lain, menghancurkan ikatan keluarga korban sasaran, serta mencabut nyawa korban sasaran. Ajaran negatif inilah yang disebut dengan Desti. Ada 4 jenis ilmu dalam Desti, yaitu : 1. Sihir (Teluh/Teragjana, mengirim ilusi yang membuat orang tersesat, bingung dan bahkan gila); 2. Papasangan (menanam sarana mistik di suatu pekarangan yang berakibat negatif bagi orang pemiliknya), 3. Pangleyakan (perubahan wujud menjadi makhluk lain untuk tujuan negatif) dan 4. Bebahi (mengirim penyakit melalui doa dan sarana kepada korban yang menyebabkan gila dan sampai kematian). Sedangkan Ajaran Tantra dengan tujuan yang baik misalnya mengobati orang yang sakitnya tidak wajar, menetralisir areal pekarangan yang akan dijadikan tempat tinggal dari pengaruh negatif, perlindungan diri dari guna-guna, membantu kelancaran pekerjaan, membuat laris usaha, meningkatkan wibawa dan pengaruh, menciptakan keharmonisan dalam relasi dan sebagainya.

--

Esensinya, orang yang mempelajari pangleyakan ini mempraktekkan cara-cara merubah wujud menjadi bentuk makhluk mistis seperti buthakala atau binatang tertentu untuk tujuan tertentu. Ilmu leak ini memutarbalikkan norma-norma agama dimana yang baik dianggap buruk, yang tidak boleh dianggap boleh dan seterusnya. Maka membunuh, mencelakai orang, dan menyakiti orang lain adalah tujuannya yang disalurkan melalui praktik mistik, bukan dilakukan secara nyata. Orang-orang yang menekuni ilmu leak biasanya telah menyadari konsekuensi logis dimana perbuatan buruk akan mendapat karma buruk dan sebaliknya. Asalkan tujuannya tercapai, ia rela untuk mendapat karma buruk.

Demikianlah aku, aku adalah Rangda. Maka dari itu, di Pura dimana aku dipuja, aku mendapat kualitas istimewa dengan sebutan Ratu Ayu yang artinya Ratu yang Cantik. Atau Ratu Lingsir yang berarti Tuan yang dituakan. Atau juga aku disebut Ratu Mas karena kecantikanku yang bagaikan kilau emas. Mereka memujaku, bukan memuja leak. Umatku memujaku, bukan karena memuja setan. Umatku memujaku bukan karena mereka mengharapkan hal negatif. Rangda dipuja karena kuasanya yang mulia. Aku bisa melindungi umatku dari apapun marabahaya, sesuai dengan karma hidup mereka.

Kadang ada orang yang melihatku dipuja di Pura yang berlokasi di sekitar kuburan Hindu.. oh, umatku itu bukanlah pemuja setan. AKU BUKAN SETAN. Aku menunjukkan kemahkuasaanku. Aku berada dimana saja. Dimana aku berada, tempat itu menjadi SUCI !. Aku simbol kesucian. Aku simbol ketidakterikatan. Kuburan bukan tempat pemuja setan, kuburan adalah tempat suci yang difungsikan untuk melebur unsur tubuh agar cepat menyatu dengan Hyang Widhi.

Aku adalah Rangda yang suci.. aku Bukan Leak

Wangbang Ghoraditya

Ra Ka Tolu


 

Share:

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
My Name is NI NENGAH DESSI.I am a blogger.Female.I am a Balinese.Indonesia is my country.

SEGEHAN HARI RAYA NYEPI

  Kemarin banyak yang tanya Segehan yg 11tanding itu untuk dimana Ini saya share ulang yang lebih lengkap. ✓ Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buc...