Ketika Istri menjadi belahan jiwa seorang Suami...!!!
Sudah hampir dua minggu sejak kepergian sang istri , Gusti
Nyoman Wirya selalu datang setiap hari kekuburan istrinya. Bukan satu kali
dalam sehari bahkan lebih dari dua kali datang mengunjungi makam istrinya dalam
sehari dengan berjalan kaki dan menahan sakit yang beliau rasakan.
Terakhir saya jumpai Gusti Nyoman Wirya pulang sudah larut malam
dengan langkah tertatih-tatih akibat rematik beliau kembali kumat bahkan kata
kerabatnya pernah pulang hingga jam 2 larut malam. Ketika di tanya kenapa
sampai malam di kuburan dengan polos beliau jawab “Tityang kangen sareng tiayu
e ( panggilan istrinya )” saya kangen dengan istri saya” kurang lebih begitu
ucapan beliau.
Saya hanya bisa terdiam entah harus berkata apa...Sudah banyak
orang memberikan beliau saran agar jangan sampai larut malam di kuburan apalagi
setiap hari tapi beliau tetap tak bergeming. Mungkin kepergian istri
tercintanya, belahan jiwanya membuatnya begitu kehilangan dan untuk merasakan
dekat dengan istrinya hanya dengan cara mengunjungi makamnya dan berada
disamping makamnya.
Satu-satunya yang Gusti Wirya miliki kini telah pergi untuk
selama-lamanya, yang menjaga yang menemani gusti wirya dari awal hingga maut
memisahkan. Walau mereka tidak memiliki keturunan namun tak membuat keduanya
harus kehilangan kebahagiaan dan kebersamaaan. Sebuah pesan cinta dan kasih
sayang dari mereka berdua tetang menerima dengan iklas apapun kelebihan dan
kekurangan pasangan kita.
“Hidup adalah pilihan seperti kita memilih untuk bersama dan
memilih untuk bahagia bersama dengan pasangan kita.”
Terima kasih Pak Gusti telah mengajarkan saya bersyukur dan
melihat betapa berharganya Wanita yang bersedia menemani dan hidup besama saya
hari ini. Bahwa wanita adalah Pelita dalam keluarga, kehilangannya sama saja
dengan kehilangan sinar penerang dalam hidup kita.
Suksma Pak Gusti, Suksma ...!!!
Semoga selalu sehat dan kuat...
No comments:
Post a Comment