Sebagai sesama manusia mari kita menyemarakkan kampanye mental health awareness, mensosialisasikan kesadaran kesehatan mental untuk menekan angka bunuh diri. Bagi yang pernah terbesit untuk suicide & suicide survivor diperkenankan membaca tulisan ini
.Pada umumnya, bunuh diri (ātma-hatya) sangat dikutuk di dalam Veda. Ini dijabarkan pada Parāśara Smṛti:
(4.1).—'Kematian, dimana seorang laki-laki atau perempuan melakukan bunuh diri, baik karena keterikatan secara berlebihan, rasa cinta yang tak terkendali, maupun ketakukan & kemarahan yang melampaui batas, akan dilukiskan berikut ini.'
(4.2).—'Selama 60.000 tahun, roh orang yang bunuh diri dicapakkan dalam kegelapan neraka yang penuh dengan darah & nanah yang berbau busuk.'
(4.3).—'Tak ada upacara kremasi bagi jenazah orang yang bunuh diri & tak ada curahan air mata ataupun percikan air yang harus dipersembahkan kepada para dewatā.'
(4.4).—'Para pengusung jenazah, demikian pula orang yang memutuskan tali penjerat juga harus mendapatkan pembersihan kembali.'
Orang yang meninggal karena bunuh diri akan dikenal sebagai makhluk preta (hantu). Mereka tetap dalam keadaan seperti itu untuk waktu yang sangat lama sampai mereka menyadari bahwa mereka lebih dari sekadar preta melainkan sebagai ātmāvidyā (percikan cahaya Tuhan). Upacara (gayā-śrāddhā) dilakukan setiap tahun oleh umat Hindu untuk pembebasan SEMUA preta di seluruh dunia.
Bunuh diri, sebagai cara untuk melarikan diri, didasarkan pada avidyā (delusi) yaitu identifikasi total dengan tubuh & pikiran yang tenggelam dalam melodrama kehidupan. Semua ide delusi itu dilawan oleh Vedānta, Bhagavad Gītā menyatakan:
(2.14).—'Wahai putra Kuntī, panas & dingin, suka & duka, bersifat sementara & muncul seiring dengan berjalannya waktu seperti muncul & berlalunya musim dingin & musim panas. Hal-hal itu muncul dari persepsi indera-indera, & setiap orang harus mentolerir hal-hal tersebut tanpa merasa goyah.'
(2.15).—'Dia yang tidak goyah baik dalam suka maupun dukanya serta mantap dalam kedua keadaan tersebut dia memenuhi syarat untuk mencapai pembebasan.'
No comments:
Post a Comment