HINDU BALI MENOLAK SAMPRADAYA ASING

 


SAI BABA and HARE KRISNA is not Hindu in Bali, jika masuk agama Hindu di bawah ini pertanyaan yg perlu anda jawab:

Siapakah Tuhan Agama Hindu?

Apakah Kitab Suci Agama Hindu?

Apakah Gelar Pendeta Agama Hindu?

Apakah Upakara Agama Hindu?

Apakah Etika Agama Hindu?

Apakah Tempat Suci Agama Hindu?

Apakah Kebenaran Agama Hindu?

Apakah Nyanyian Suci Agama Hindu?

Apakah Hari Raya Suci Agama Hindu?

Apakah Weda itu dlm Agama Hindu?

Bagaimana Sejarah Agama Hindu?

Jangan di aduk ranah Agama dgn Sejarah, ranah Agama tempatnya di atas Langit, tidak ada satu pun agama bisa menyentuh atau menghadirkan-NYA, Ranah Sejarah tempatnya di atas Bumi yang bisa dilihat, diraba, dibau, dirasa dan bisa diajak ngomong. Hindu ini apakah nama agama atau nama tradisi sekitar sungai Sindhu yg ada di India, jikalau nama agama siapakah Tuhan Agama Hindu? Penulis pernah Tanya toris India kala nengok warung di kuta, “Are You Hindu’s Religion In India? lalu dijawab, NO, I’am Waisnawa “ SO Hindu ini apa??

Perkembangan Agama – agama di Bali maupun yg ada di Indonesia, kata Hindu ini baru muncul kitar th 1958 sebelumnya di Bali telah masuk agama dari luar yaitu agama Siwa, Budha, Waisnawa, Bhairawa, Sora, Brahma dll (Tidak tercatat agama HK, Sai Baba, agama Tirta), Berbicara agama tentu berkaitan dgn kitab sucinya, pendeta abiseka, nama dewata yg dipuja atau yg di-TUHAN-kan, tempat sucinya, ttg upakara nya, Etika tapa brata yoga semadi umatnya apa, sejarah keberadaanya dan kebenaran agama tsb. Walaupun berbeda bahasa tentu makna nya sama

Awal sejarah agama di Bali, seluruh agama luar bali tsb dijadikan pemimpin dalam upacara keagamaan yg ada di Bali misal agama besar Siwa dan Bhuda gelar pendeta abiseka disebut Dang Acharya untuk pendeta Siwa, dan Biksu dan atau Dang Upadyaya abiseka pendeta budha menjadi Kubahyan Kiwa dan Kubahyan Tengen mempunyai tugas bagian Parahyangan hal ini jelas tertulis dlm Prasasti Sukawana th isaka 976, dan prasasti lainnya masih berlangsung Jero Kubayan pemimpin upacara di Pura Pucak Penulisan Sukawana, Kintamani dan wilayah pegunungan sekitarnya

Dan agama Waisnawa pendeta abiseka disebut Bhujangga mengurus bagian pawongan misal acara pernikahan, atiwa-tiwa (pengabenan), acara enam bulanan (ngotonan) dll ,, agama Brahma pendeta abiseka Pitamaha, agama Bhairawa pendeta disebut Bagawan dstnya.

Lalu siapa kah yg dipuja atau didewata oleh orang Bali sampai kini masih eksis memuja Alam semesta ada Hyang Gunung yaitu pura gunung lempuyang, pura gunung batukaru dll, ada Pura Segara, pura tegal suci, pura ulun swi, pura desa, pura Ulun danu dll

Lalu HK dan Sai Baba yg dipuja Manusia yg pernah hidup di bumi ini, kalau Alam ini siapa yg menciptakan. Di bali memuja leluhur yang melahirkan adalah media terdekat kpd tuhan krn para leluhur akan membahasakan upakara puja puji umatnya. Raja Bali kuno masih konsisten jalani Wanaprasta nyujur gunung hutan hidup mengasingkan diri jauh dari rumah tangga sebab Alam linggih atau stana para dewa bukan mencari Tuhan, Dewa belajar lwt aguron atau belajar di dalam ruangan.

Kitab suci orang Bali Catur weda, lontar plutuk dan sastra lainnya 4000an lebih salinan lontar ada di Pusdok Denpasar baik ttg agama , aji pengeleyakan, babad, carcan kedis, carcan siap, kidung, gaguritan, paparikan, gama tiga, gama urip, tutur sundari terus, tutur upadesa, upakara wayang lemah dlll tidak terdapat ajaran hare hare bola tau paham luar Bali di kantor Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali

Dalam Catur weda: Reg weda, Sama weda, Yajur weda, Atharwa weda, para maha resi yg di-dewata adalah Alam semesta misal Surya matahari, Waruna hujan, Indra petir, Marut angin, Pertiwi bumi, Chandra bulan dll identik dgn di bali sembah bunga pertama ditujukan kpd siwa raditya (menyenangkan matahari) dan Alam semesta yg dipuja dimana kaki dipijak disana ada Hyang, Hyang Gunung, Hyang Danawa, Hyang Tegal suci dll ,, dalam Catur weda tidak tertulis yg didewata Siwa, Brahma, Iswara, Mahadewa apalagi SRI Krisna atau Sai Baba !!

WEDA adalah Bahasa para Dewa, jadi Seorang Sulinggih/ Pendeta Hindu wajib mengetahui 5 Bahasa sesuai Panca Yadnya yaitu Bahasa Dewa adalah WEDA, Bahasa Resi yadnya adalah MANTRAM, Bahasa Manusa Yadnya adalah Bahasa LOKAL SETEMPAT, Bahasa Pitra Yadnya adalah KIDUNG, Pupuh, Gaguritan, Kakawin, sesuai bahasa Ruh para pengiring /pengayah pura tertinggi sekitar dan Bahasa Bhuta sesuai bahasa para HEWAN yg menempati wilayah sekitar.

Tentang awatara ala India tuhan Wisnu menyelamatkan dunia ini menjelma menjadi Ikan besar, Kura-kura, Babi hutan, Rama, Krisna, Budha, orang cebol hirayanakasipu dll itu artinya seluruh yg ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan termasuk roh leluhur yg telah disucikan.

Dalam Purana Pura Pucak Padang Dawa Baturiti Tabanan tertulis Kebo Iwa adalah awatara Brahma sebab bliau banyak bangun sumur, tmp suci, empelan, irigasi bertebaran di bali dan jawa era th 1330 lalu Gajah Mada awatara dewa Wisnu sebagai pemelihara jagat NKRI ini. Dengan demikian yg disebut awatara adalah orang yg punya kekuatan khusus setingkat dewa dlm hidup ini lalu Sri Krisna dan Sai Baba apa yg dibangun di Bali?

Bila raja bali kuno ikut salah satu agama luar tsb tentu di bali berdiri pura sesuai sekte ala India ada Pura Siwa, Pura Wisnu, Pura Brahma dll pakta lapangan masih eksis memuja Tempat/ alam dimana Siwa Brahma Wisnu Iswara dll adalah Sifat sifat tuhan bukan wujud tuhan.

Siwa artinya Menyenangkan dlm arti apa pun yg menyenangkan sebagai media terdekat kpd tuhan ITU lah Siwa, Barong konon jelmaan siwa, layangan rare angon putra siwa, ratu gede macaling putra siwa dll, Brahma artinya Pencipta sifat tuhan sbg Pencipta, Wisnu artinya pemelihara sifat tuhan sbg pemelihara dst nya.

Lalu sumber yg lain yang jadi acuan adalah Panca Srada lima keyakinan/ percaya dgn adanya 1/Sang Pencipta alam yg disebut Brahman, Tuhan, God, Allah, Hyang Widhi dan apapun sebutan-NYA, 2/Percaya dgn Atman, roh, jiwa, spirit, atom dll. Apakah di agama lain adakah konsep percaya dgn adanya ROH? ROH asal kata RAUH, huruf A+U=O jadi RAUH = ROH kerauhan artinya kedatangan ROH sesuai panca yadnya yaitu kerauhan Dewa, kerauhan Resi, kerauhan Manusa, kerauhan Pitra dan kerauhan Bhuta. Kerauhan adalah media komunikasi antara manusia, Alam dan kekuatan tertinggi sekitar (Dewa), 3/ Percaya karmapala yaitu hukum sebab akibat, 4/Percaya dgn Punarbawa lahir berulang. 5/Percaya dgn Moksah yaitu pelepasan

Upakara disebut Panca Yadnya korban suci kpd para Dewa, Resi, Manusa, Pitra dan Butha, tentu yg dikorbankan sarwa prani hita karah ada korban hewani seluruh upakara untuk para rencang para kanggo Ida bhatara/dewa, Upakara bukan peruntukan para dewa, ada yg kerauhan macan bagian daging dia yg makan, ada kerauhan bojog bagian buah dia yg punya dll.

Para dewa tidak akan datang bila tdak dijemput oleh Wahana bliau misal dewa Wisnu wahana burung garuda, dewa Siwa wahana lembu, dewa Ludra wahana anjing, dewa Ganapati wahana tikus dll. Lalu gimana kita tahu kebenaran/ puja puji upakara sampai kpd si Kresna atau Sai Baba apakah krisna dan sai baba menampakan diri, lihat upakara dan sirna begitu saja?

Di Bali ada Barong Macan, Barong Babi, Barong singa Barong Landung, Barong Memedi, Barong Brutuk dll wujud binatang dan manusia simbol para remcang para kanggo ida bhatara, jadi lewat wahana dan prakanggo ida bhatara seluruh upakara puja puji maksud tujuan akan disampaikan bukan langsung ujug-ujug kpd dewa Siwa pasti lwt bawah mulai dr satpam, pengawal lainnya. Sama di Islam lewat utusan nabi muhamad yg akan menyampaikan kepada ke Allah/ Tuhan.

Sejarah muncul kata #HyangWidhi Tuhan Yang Maha Kuasa di Bali ,, dlm catatan tertulis Lontar Piagem Dukuh Gamongan ditulis kitar th1600 M sudah tercatat kata Hyang Widhi, Juga dalam Kitab Negara Kretagama pupuh 81 bait 4 tertulis Hyang Widhi, juga dalam Kitab Siwa Gama dimana awal sejarah Bali, Prasasti tertulis supata atau Pasupati atau permohonan Ruh Alam sekitar menyaksikan aturan tsb gunanya bila ada umat yg melanggar, semacam kutukan kepada Hyang Gunung (dewa Gunung), Hyang Danawa (dewa Danau), Hyang Segara (dewa laut) dll masing wilayah punya dewata nya lalu dijadikan satu seluruh Hyang hyang ini menjadi Hyang Widhi /Tuhan Yang Tertinggi.

Sulinggih Bali Kuno antara lain Sri Maha Sidimantradewa, Sri Maha Kulya Kulputih, Sri Gnijaya Sakti, Sri Mahadewa Pu Withadarma, Sri Jaya Katong, Sri Pasung Grigis, Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh, Mpu Kuturan, Dukuh Gamongan, Dukuh Suladri, para Dukuh lainnya para Resi dan Brahmana lainnya

Bagawadgita Nyanyian suci umat di Bali kidung wargasari, pupuh sinom pupuh pangkur dll, gaguritan, kakawin ada guru lagu nya. Lalu HK mendompleng bagawadgita emang mereka yg nulis? Rekam jejak HK dan Sai Baba tidak tercatat dlm sejarah Bali. Paham HK baru muncul di Bali th 1970an sudah berani bilang agama Hindu di Bali aliran kepercayaan, Tidak tercatat dlm sejarah tentu tdk ikut madesa adat. Bali oleh dunia disebut Pulau Dewata kenapa tidak Negara India?

Lalu etika atau Susila nya apa mesti dilakoni dlm agama yang dianut, agar bersih jiwa raga seseorang, dmn awalnya adalah seorang penjahat membunuh orang tua, sulinggih dll agar sang calon diksita menjadi suci jiwa raga dalam menapaki hidup suci? Jangan Tattwa india anda paksakan dipakai di Bali tdk akan nyambung, dan jangan ujug-ujug weda anda sebut dari India. Maka oleh kalangan lain menyebutkan Hindu Bali terlalu ribet karena rujukan dari luar Bali dimasukan oleh para agamawan.

Hari suci agama Hindu di Bali yaitu Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, Anggarkasih, Tumpek, Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem, Wuku, Sasih, dstnya.

Perkembangan sejarah agama dan budaya Bali era kekuasaan Majapahit tepat nya era Kerajaan Suweca Pura kitar th 1650 M baru muncul kata Pura, muncul konsep padmasana, muncul gedong meru bertumpang, muncul palinggih bhatara, palinggih menjang seluang, palinggih tmp berhias, bale tajuk, pangrurah dll.

Awal sejarah Bali nama tempat suci disebut panglumbyagan, satra, padmak, kaklungan, cala, vihara, sma dll yg didewata tetap Alam dimana kaki dipijak disana ada HYANG ada Hyang Gunung (Pr. Gunung"), Hyang Danawa (Pura Ulun danu), Hyang Segara (Pura Segara), Hyang Desa (Pura Desa) dst nya.

Jadi konsep Teologi yg dianut oleh umat Hindu di Bali adalah konsep Dewa, Manusa, Bhuta, pakta lapangan di merajan atau pura ada palinggih gunung Agung, palinggih Gunung Lebah, palinggih Gunung Batur, palinggih Ulun danu, palinggih Segara dll (Dewa) ,, ada palinggih Ratu Kawitan, Resi, palinggih Sedahan, palinggih Panglurah (Manusa) dan linggih para rencang macan, buaya, naga, bedawang, gajah, burung garuda dll (Bhuta)

Sanghyang Suratma tidak menemukan Rekam Jejak Sai Baba dan Hare Krisna dalam sejarah Bali (DeBawa)

 

https://www.facebook.com/100012268746217/videos/1208744432897951/https://www.facebook.com/100012268746217/videos/1208744432897951/

TIDAK SOMBONG

https://www.facebook.com/100001095118268/videos/2522701537776325/

NASEHAT DEWI KWAM IM

Share:

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
My Name is NI NENGAH DESSI.I am a blogger.Female.I am a Balinese.Indonesia is my country.

SEGEHAN HARI RAYA NYEPI

  Kemarin banyak yang tanya Segehan yg 11tanding itu untuk dimana Ini saya share ulang yang lebih lengkap. ✓ Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buc...