BANTEN OTONAN

 


BANTEN OTONAN

 

Umat Hindu di Bali mengenal hari kelahiran sebagai Otonan. Dimana Hari Otonan Bali ini diambil dari wewaran menurut tanggal lahir sang anak dan diperingati setiap 6 bulan kalender Caka (210 hari). Mengenai sarana upakara Banten Otonan Bali ini sebenarnya bersifat fleksible dan tidak harus dilakukan dengan mewah. Semuanya dikembalikan ke niat dan ketulusan masing-masing.

 

Saat melakukan prosesi otonan beberapa masyarakat biasanya menggunakan banten tumpeng tiga dan tumpeng lima. Apabila menggunakan banten tumpeng lima, secara umum terdiri dari:

 

1. Banten Pengambeyan, mengandung makna simbolis memohon karunia dari Ida Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

2. Banten Dapetan, mengandung makna simbolis ungkapan terima kasih dan rasa syukur kepada Ida Sang Hyand Widhi karena sudah diberikan kesempatan untuk meniti kehidupan dan selalu dalam perlindungan-Nya.

3. Banten Peras, mengandung makna simbolis memohon keberhasilan dan kesuksesan dari suatu yadnya.

4. Banten Pejati, mengandung makna simbolis rasa kesungguhan hati kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dan manifestasinya akan melaksanakan suatu upacara, memohon dipersaksikan, dengan tujuan mendapatkan keselamatan.

5. Banten Sasayut, mengandung makna simbolis memohon keselamatan dan kesejahteraan, dan berkurang serta lenyapnya suatu penyakit.

6. Banten Segehan, mengandung makna simbolis harmonisnya hubungan antara manusia dengan semua ciptaan Ida Sang Hyang Widhi (palemahan)

 

Selain itu, juga ada sarana-sarana lainnya seperti bija, dupa, toya anyar, tirta panglukatan, dan Tirta Hyang Guru.

 

Sebelum memasuki prosesi otonan, Sang Ibu dari anak yang diotonkan akan melaksanakan beberapa tahapan prosesi terlebih dahulu diantaranya:

 

1. Sang Ibu akan ngayab sarana banten kehadapan Sang Hyang Atma. Ini sebagai tanda bahwa hari itu merupakan hari lahirnya Sang Hyang Atma yang menjelma sebagai manusia di Bumi.

2. Lalu, dilanjutkan dengan menghaturkan segehan di bawah bale atau tempat dimana anak meoton, untuk memohon kepada Sang Hyang Butha Kala agar prosesi otonan berlancar dan sang anak terhindar dari marabahaya.

Share:

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
My Name is NI NENGAH DESSI.I am a blogger.Female.I am a Balinese.Indonesia is my country.

SEGEHAN HARI RAYA NYEPI

  Kemarin banyak yang tanya Segehan yg 11tanding itu untuk dimana Ini saya share ulang yang lebih lengkap. ✓ Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buc...